Find Us On Social Media :

Akibat Makan Salad Selada Ketika Hamil, Wanita Ini Lahirkan Bayinya dengan Beberapa Gangguan Kesehatan

By Afif Khoirul M, Selasa, 9 April 2019 | 06:30 WIB

Seorang bayi yang baru dilahirkan (ilustrasi).

Intisari-online.com - Ketika seorang ibu melahirkan anak, itu adalah momen atau saat-saat indah karena kebahagian akan terasa lebih lengkap.

Namun, wanita ini justru mendapati hal sebaliknya. Kelahiran anaknya membuatnya harus bersedih karena kondisinya yang mengkhawatirkan.

Seperti dikutip dari ET Today pada Sabtu (6/4/2019), wanita ini melahirkan seorang bayi laki-laki pada usia kehamilan 31 minggu.

Bayi tersebut dilahirkan dalam kondisi demam, gangguan pernafasan dan aktivitas mental yang buruk dan ditemukan memiliki Listeria dalam darah dan cairan serebrospinal.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Ia didiagnosis menderita sepsis menungitis, namun setelah 3 minggu menjalani perawatan, bayi tersebut akhirnya pulih kembali.

Atas kejadian itu, dokter menjelasakan penyebab utama mengapa bayi tersebut bisa memiliki kondisi ini ketika dilahirkan.

Menurut dokter Chen Quiyu, dokter anak di klinik Neihu Goutai, mengatakan bahwa sang ibu makan salad selada selama hamil, hal itu menyebabkannya ditularkan ke janin.

Pada akhirnya menyebabkan infeksi invasif neonatal.

Baca Juga : Ini 7 Makanan Terbaik untuk Jantung Kita, Termasuk Buah Alpukat

Chen Qiuyu, mengakui bahwa bayi pasien, menderita Listeria disebabkan oleh basil Gram-positif anaerob fakultatif yang dapat diolah dari tanah, air dan sayuran yang membusuk. 

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kejadian Listeria monocytogenes adalah 0,34 per 100.000, meskipun lebih rendah daripada patogen yang ditularkan oleh vektor lainnya.

Tetapi tingkat kematian setinggi 25,9%, terutama mempengaruhi bayi baru lahir, orang tua dan penderita AIDS, diabetes, kanker, dll.

Hal itu disebabkan oleh kekebalan tubuh yang rendah, selain salad selada, sashimi juga merupakan makanan berisiko tinggi.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Selain itu, menurut data Departemen Pengendalian Penyakir, Listeria monocytogenes telah terdeteksi pada daging paket seperti kulit babi, gulungan bebek, tendong daging sapi.

Chen Qiuyu menyebutkan bahwa mode infeksi Listeria terutama dibagi menjadi infeksi enterik, infeksi vertikal, dan infeksi kontak.

Jika seorang wanita hamil makan salad selada dengan Listeria, itu mungkin ditularkan ke janin melalui plasenta, dan bisa menyebabkan keguguran.

Atau kemungkinan lain seperti kelahiran mati, kelahiran prematur, atau infeksi janin melalui jalan lahir saat melahirkan, serta menyebabkan infeksi invasif. 

Baca Juga : Kisah Adik Sultan Brunei, Gemar Foya-foya dan Kencani 40 Wanita Hanya untuk Selir

Pasien biasanya mengalami gejala dalam 3 hingga 70 hari setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Gejalanya meliputi demam, diare, mual, muntah, dll. Infeksi invasif dapat menyebabkan sepsis dan meningitis, yang dapat menyebabkan kematian serius.