Selain kesulitan berkomunikasi, Purwanto juga kesulitan bergaul.
Setiap hari Purwanto hanya menghabiskan waktu di rumah dan di kamarnya.
Saat ini Purwanto tinggal bersama kakaknya, Sukinah.
Menurut Sukinah, asma Purwanto kambuh tanpa mengenal waktu.
Baca Juga : Es Everest Mencair, Jasad-jasad Pendaki Muncul ke Permukaan, Penyakit Kuno nan Mematikan Mengancam Manusia
Dalam kondisi cuaca dingin maupun panas, tiba-tiba saja Purwanto kesulitan bernafas.
Setiap kambuh, selain sesak nafas Purwanto juga mengalami batuk parah.
Sayangnya karena keterbatasan ekonomi, setiap asma Purwanto kambuh, Sukinah hanya mampu membelikannya obat batuk dari warung.
"Kami hanya kerja tani, obatnya kalau kambuh ya obat batuk dari warung saja," ucapnya.
Baca Juga : Memelihara Ayam di Rumah Sama Saja dengan 'Memelihara' Bom Waktu dengan Kekuatan Mematikan
Selama hidupnya, Purwanto hanya beberapa kali diperiksa dokter, itu pun dokter puskesmas.
Lagi lagi karena alasan ekonomi, Sukinah hanya mampu membawa adiknya ke puskesmas.
"KTP saja adik saya nggak punya. Makanya nggak dapat BPJS," katanya.
KTP dalam proses
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Turi Sunyoto mengaku baru mengetahui keadaan Purwanto dari media sosial.
Baca Juga : Bawang Putih Punya Kekuatan Penyembuh Kanker, Ini 3 Cara Mengonsumsinya!