Punya 'Budaya Obat Bius', Penduduk Kota Kuno Israel Tumbuhkan Tanaman Memabukkan Ini untuk Ritual

Ade S

Penulis

Para arkeolog telah menemukan jejak zat halusinogen yang digunakan lebih dari 3.000 tahun oleh orang Filistin yang tinggal di Yavneh kuno, Israel.

Intisari-Online.com - Para arkeolog telah menemukan jejak zat halusinogen yang digunakan lebih dari 3.000 tahun oleh orang Filistin yang tinggal di Yavneh kuno, Israel.

Penemuan itu mengungkapkan budaya obat bius yang diyakini digunakan dalam ritual spiritual.

Menurut Haaretz pada tahun 2015, para ilmuwan menyelesaikan analisis temuan yang dibuat di lubang repositori di kota Israel tengah lebih dari satu dekade lalu.

Lubang itu ditemukan secara tidak sengaja, hanya beberapa ratus meter dari situs arkeologi Tel Yavneh.

Baca Juga : Termasuk Israel, Ini 5 Negara yang Tak Akan Pernah Dikunjungi Ratu Elizabeth II, Alasannya?

Tel Yavneh telah menjadi tambang emas artefak dalam beberapa tahun terakhir.

Terutama dalam penemuan yang penggaliannya dibatasi hanya sekitar 2 meter.

Namun, menurut Profesor Wolfgang Zwickel dari Johannes Gutenberg University Mainz (JGU) yang terlibat dengan publikasi penelitian, itu bisa jadi penemuan yang memiliki arti penting.

Lubang itu, yang pernah menjadi bagian dari kuil Zaman Besi, pertama kali digali oleh arkeolog Dr Raz Kletter pada tahun 2002.

Baca Juga : Bukan 12, Suku Israel Sebenarnya Hanya 11, Temuan Kontroversial Sebut Suku Dan Bukan Keturunan Yakub

Galian itu pun menghasilkan ribuan artefak yang digunakan untuk beribadah.

Termasuk batu kecil, tanah liat, dan mangkuk batu yang berisi bekas tanaman memabukkan.

Tim peneliti mengidentifikasi molekul dari tanaman milik keluarga Hyoscyamus, yang diawetkan dalam minyak zaitun pada bentuk aslinya.

Baca Juga : Perjalanan Hava Nagila yang Panjang dan Aneh, Sebuah Melodi Khas Yahudi

Tanaman Hyoscyamus secara historis digunakan untuk sifat psikoaktif mereka dalam 'minuman ajaib' dan dapat menimbulkan halusinasi visual, serta sensasi terbang.

Tanaman itu kadang-kadang dikombinasikan dengan tanaman lain untuk membuat ramuan anestesi.

Temuan ini merupakan penggunaan ritual tertua yang diketahui dari tanaman Hyoscyamus yang memabukkan.

Dr Devori Namdar dari institut Ilmu Bumi di Hebrew University, yang menganalisis temuan itu, mengatakan kepada Haaretz bahwa efek halusinogen tanaman Hyoscyamus masih digunakan oleh banyak orang Badui.

Baca Juga : Begini Jatuh Bangun Sejarah Israel dan Yahudi di Masa Permulaan

"Ini adalah tanaman tua, dan telah didokumentasikan dalam literatur yang sering menggambarkan Badui," katanya.

Penggunaan tanaman dan ramuan yang mengubah pikiran serta halusinogen diketahui sangat umum dalam budaya kuno.

Anggapan umum menyebutkan bahwa efek memabukkan itu menjadi bagian penting ritual mistik dan spiritual.

Lebih jauh, zat-zat tersebut diyakini telah digunakan sebagai anestesi untuk ritual keagamaan yang melibatkan rasa sakit fisik.

Baca Juga : Kisah Zenobia, Ratu Cantik yang Diarak sebagai Tontonan karena Kalah Perang

Artikel Terkait