Advertorial

Perjalanan Hava Nagila yang Panjang dan Aneh, Sebuah Melodi Khas Yahudi

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
Mentari DP

Tim Redaksi

Jika ada satu lagu Yahudi yang diketahui oleh orang Yahudi dan non-Yahudi, itu tidak diragukan lagi adalah Hava Nagila (mari kita bersukacita).
Jika ada satu lagu Yahudi yang diketahui oleh orang Yahudi dan non-Yahudi, itu tidak diragukan lagi adalah Hava Nagila (mari kita bersukacita).

Intisari-Online.com - Jika ada satu lagu Yahudi yang diketahui oleh orang Yahudi dan non-Yahudi, itu tidak diragukan lagi adalah Hava Nagila (mari kita bersukacita).

Seperti banyak lagu-lagu Israel modern dan populer Yahudi, Hava Nagila awalnya adalah melodi Hasid di Eropa Timur.

Kemudian ada Idelsohn, seorang yang dilatih sebagai penyanyi di Rusia dan belajar musik klasik di konservatori di Berlin serta Leipzig sebelum menetap di Yerusalem sekitar tahun 1905.

Sebagai seorang Zionis yang bersemangat, Idelsohn berusaha mengumpulkan dan melestarikan musik rakyat komunitas Yahudi dari seluruh dunia, menggunakan fonograf untuk merekam melodi tradisional Yaman, Rusia, Jerman, Maroko, dan komunitas lain yang ia temui di Yerusalem.

Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!

Pada saat yang sama, ia berusaha untuk merintis gaya baru musik nasional modern yang akan menyatukan orang-orang Yahudi ketika mereka kembali ke tanah air.

Dia kemudian menyusun banyak lagu berbahasa Ibrani baru berdasarkan melodi tradisional, termasuk Hava Nagila.

Dalam beberapa dekade setelah Hava Nagila pertama kali diciptakan, itu menjadi pelengkap seluruh bukadaya dan kehidupan Yahudi.

Pada 1920-an dan 1930-an, Hava Nagila dinyanyikan di kalangan Zionis di Amerika Serikat dan Eropa.

Baca Juga : Ketika Polisi Thailand yang Kelebihan Berat Badan Dikirim ke Kamp 'Penghancuran Perut Buncit'

Segera lagu itu dimasukkan dalam buku nyanyian anak-anak Yahudi di Palestina, Eropa dan Amerika Utara.

Pada saat yang sama, penyanyi dan penyanyi folk Yahudi mulai mengeluarkan rekaman komersial Hava Nagila.

Dengan tahun 1940-an, lagu telah menjadi bagian tak terpisah dengan pernikahan Yahudi dan acara-acara lain.

Pada 1950-an, Hava Nagila mulai menarik perhatian para pemain non-Yahudi yang terkenal di Amerika Serikat.

Ini adalah era di mana penyanyi populer Amerika mulai menampilkan lagu-lagu daerah dari seluruh dunia.

Seiring dengan Italia, Calypso, dan hit lagu pop etnis lainnya, mereka juga membawakan Hava Nagila.

Baca Juga : Inilah 5 Teknologi Canggih yang Tengah Dirancang Israel

Masih Bernyanyi

Popularitas Hava Nagila terus tumbuh di tahun 1960-an dan 1970-an, karena muncul dalam film-film Israel dan segala macam perayaan Yahudi Amerika.

Namun pada 1980-an dan 1990-an, popularitas Hava Nagila menyebar ke titik karikatur.

Itu bisa didengar di pernikahan Romani di Makedonia dan Yugoslavia, di klub malam Las Vegas, di acara televisi Israel, dan di klub dansa Eropa sebagai hit techno.

Memasuki fase pasca-modern popularitasnya, Hava Nagila mulai menjadi subjek parodi musik oleh musisi, baik Yahudi maupun non-Yahudi.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah interpretasi baru berlipat ganda secara eksponensial dengan memasukkan avant-garde jazz, punk rock, dan rekaman reggae.

Meskipun terus berkembang dalam berbagai arah musik yang berbeda, Hava Nagila tetap menjadi simbol universal dari lagu dan perayaan Yahudi.

Baca Juga : Dipaksa Menari Hingga Jatuh Sambil Diiringi Musik Arab, Ini Program Keras Militer Israel dalam Melatih Tentaranya

Artikel Terkait