Find Us On Social Media :

Bikin Nyali Musuh Ciut, Beginilah 'Kegarangan' Senjata Paling Mematikan Milik Soviet Saat Perang Dunia II

By Tatik Ariyani, Minggu, 31 Maret 2019 | 10:30 WIB

Katyusha meluncurkan roket

Asal nama

Katyusha pada dasarnya merupakan judul lagu yang populer di Uni Soviet ketika itu. Lagu itu menceritakan kerinduan seorang gadis kepada pacarnya yang harus mengikuti wajib militer untuk menjaga perbatasan.

Salah satu teori mengatakan, suara yang dihasilkan senjata ini ketika meluncurkan roket sama dengan nada lagu tersebut.

Selain itu, pada bingkai mesin juga terdapat tulisan huruf "K"  merupakan simbol bahwa senjata itu diproduksi oleh pabrik Komintern di Voronezh.

Bagi Jerman, suara proyektil yang melesat dari mulut Katyusa di siang bolong amat menakutkan, karena saat menghantam sasaran peluru Katyusha menyebarkan serpihan logam ke berbagai arah.

Baca Juga : Telur Ayam atau Telur Puyuh, Mana yang Lebih Menyehatkan? Mari Kita Lihat Kandungan Gizinya!

Karena penasaran, Jerman mencoba merebut senjata tersebut. Komandan Nazi Otto Skorzeny mampu merebut satu Katyusha. Namun, Jerman tak pernah berhasil meniru senjata itu.

Mereka menyebut bahwa bagian yang gagal dikembangkan Jerman adalah bubuk khusus dalam rudal Soviet. Bubuk itu tak meninggalkan jejak dan membuat rudal mampu terbang secara stabil dan lebih jauh.

Jerman mempunyai peluncur roketnya sendiri, yaitu Nebelwerfer, mortir enam barel. Senjata itu tidak dapat menembakkan rudal sebanyak Katyusha (biasanya 16), tidak bergerak, memiliki jangkauan lebih pendek, dan setelah penembakan meninggalkan jejak panjang di langit sehingga membocorkan lokasi penembakan. (Aswab Nanda Prattama)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Katyusha, Senjata Paling Mematikan Milik Uni Soviet Saat Perang Dunia II"