Find Us On Social Media :

Uni Eropa Diskriminasi Penggunaan Kelapa Sawit, Mahathir: Orang Kaya Mencoba Memiskinkan Orang Miskin

By Ade S, Jumat, 29 Maret 2019 | 20:00 WIB

Mahathir Mohamad

Intisari-Online.com - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menegaskan Uni Eropa telah memancing perang dagang dengan kebijakan diskriminasi yang tujuannya mengurangi penggunaan minyak sawit.

Mahathir mengatakan sikap Uni Eropa yang semakin memusuhi minyak sawit adalah upaya untuk melindungi komoditas alternatif yang diproduksi sendiri oleh Eropa, seperti minyak rapeseed.

Asal tahu, minyak sawit adalah komoditas yang penggunaannya untuk berbagai hal mulai dari cokelat hingga lipstik.

"Melakukan hal semacam ini untuk memenangkan perang dagang adalah tidak adil," kata Mahathir kepada Reuters dalam sebuah wawancara, Kamis (28/3).

Baca Juga : Sebut Israel Sebagai 'Negara Perampok', Mahathir Mohamad: Kalian Tak Berhak Rebut Tanah Palestina

"Perang dagang bukanlah sesuatu yang ingin kita promosikan tetapi di sisi lain sangat tidak adil bagi orang kaya untuk mencoba dan memiskinkan orang miskin."

Baru-baru ini, Komisi Eropa menyimpulkan bahwa budidaya kelapa sawit menghasilkan deforestasi yang berlebihan dan penggunaannya dalam bahan bakar transportasi harus dihapuskan pada tahun 2030.

Sementara itu, Malaysia merupakan produsen minyak kelapa sawit terbesar kedua di dunia setelah Indonesia. Sangat bergantung miliaran dollar AS pendapatan hasil panen kelapa sawit dan ratusan ribu pekerjanya.

Baca Juga : Terus Dirundung Masalah Sejak MH370 Hilang Tanpa Jejak, Malaysia Airlines Hendak Dijual Mahathir