Penulis
Intisari-Online.com – Anda tahu khitan? Di Indonesia, khitan juga disebut sunat.
Sunat atau khitan biasanya dilakukan pada anak laki-laki dan ini merupakan proses untuk membuang kulit kulup yang terletak di ujung kepala penis (gland penis).
Tujuan utama dari sunat sendiri ialah untuk membersihkan diri dari kotoran serta penyebab penyakit yang mungkin melekat pada ujung penis.
Biasanya orangtua akan mengajaknya anaknya ke rumah sakit atau puskemas setempat. Atau mengundang ahli untuk melakukannya di rumah.
Baca Juga : Capai Rp2,8 Miliar, Harga Tas Syahrini Saat Bulan Madu Bisa Beli 10 Rumah di Solo Lho
Anda bebas memilihnya. Namun jangan melakukannya seorang diri jika Anda bukan ahlinya.
Jika tidak, mungkin Anda akan mengalami apa yang terjadi pada keluarga ini.
Dilansir dari thesun.co.uk pada Senin (25/3/2019), seorang bocah berusia lima tahun dilaporkan meninggal dunia setelah orangtuanya melakukan sunat kepadanya di rumah.
Bocah tersebut mengalami serangan jantung dan langsung dibawa ke rumah sakit di Bologna, Italia utara, pada Jumat (22/3/2019) malam.
Namun ia meninggal tak lama setelah tiba.
Menurut pihak kepolisian yang melakukan investigasi, orangtuanya berasal dari Ghana dan tidak tahu harus melakukan sunat di mana.
Baca Juga : Kisah Ibu yang Ingin Anaknya Jalani Suntik Mati, Ternyata Ada Alasan Mengharukan Dibaliknya
Sebelumnya, ada sebuah kasus serupa pernah terjadi di Roma.
Di mana seorang bocah lelaki berusia dua tahun meninggal setelah sunat yang gagal dilakukan di sebuah pusat migran pada bulan Desember tahun lalu.
Sementara saudara kembar anak laki-laki itu tengah dalam perawatan intensif dan selamat setelah menjalani operasi yang sama.
Di Italia sendiri,ada sekitar 5.000 operasi sunat dan orang awam dilarang melakukan sunat sendiri oleh organisasi kesehatan masyarakat.
Namun mereka mengatakan bahwa lebih dari sepertiganya dilakukan secara ilegal.
Alasannya karena sunat di Italia mahal.
Tercatat, negara ini hanya mengizinkan penyunatan dilakukan di institusi kesehatan publik dengan biaya operasi di klinik mencapai 4.000 Euro (Rp64 juta).
Namun jika dilakukan oleh klinik ‘backstreet’, biayanya hanya 20 Euro (R321.000).
Beda sekali bukan harganya?
Baca Juga : Ketika Daging Tikus Jadi Makanan Sehari-hari di Vietnam, Bahkan Harganya Lebih Mahal dari Daging Ayam