Terus Dirundung Masalah Sejak MH370 Hilang Tanpa Jejak, Malaysia Airlines Hendak Dijual Mahathir

Ade S

Penulis

Dirundung masalah finansial sejak dua pesawatnya hilang tanpa jejak dan jatuh ditembak rudal pada 2014, Malaysia Airlines hendak dijual Mahathir.

Intisari-Online.com -Terus dirundung masalah setelah kecelakaan tragis dua pesawatnya pada 2014, Malaysia Airlines hendak dijual oleh Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad.

Mahathir mengungkapkan bahwa ada sejumlah perusahaan lokal maupun asing yang berminat membeli maskapai tersebut.

Malaysia Airlines sendiri saat ini sedang mengalami masalah finansial.

Baca Juga : Mahathir Peringatkan Filipina: Tak Bisa Bayar Pinjaman dari China, Negara Anda akan Dikontrol Mereka

Hal ini menyebabkan pemerintah Malaysia sedang mempertimbangkan pilihan antara menutup, menjua, atau kembali mendanai Malaysia Airlines.

Salah satu opsi yang masih dipelajari pemerintah yakni opsi untuk menjual maskapai yang kini bernama Malaysia Airlines Bhd (MAB) sejak diprivatisasi pada 2014.

"Ada pihak-pihak tertentu yang mengaku tertarik untuk membeli (maskapai), sehingga kami tidak membantah (kemungkinan menjual)," ujar Mahathir, Rabu (20/3/2019), dengan tanpa mengungkapkan nama-nama perusahaan yang dimaksud.

Baca Juga : Malaysia Batalkan Proyek Kereta Cepat yang Gunakan Pinjaman dari China, Mahathir: Kami Bisa Jatuh Miskin

Pemerintah, lanjut Mahathir, juga akan mempertimbangkan apakah akan mengubah manajemen maskapai, mengurangi, atau justru memperluasnya.

"Walaupun kami mempekerjakan manajemen asing, MAS masih mengalami kerugian. Oleh karena itu, salah satu opsi yang ada saat ini adalah menjualnya," ujar Mahathir, merujuk akronim nama Malaysia Airlines sebelumnya.

Maskapai tersebut telah kehilangan dua CEO asingnya yang memilih keluar sebelum masa kontrak mereka selesai sejak maskapai diambil alih oleh negara menggunakan pendanaan dari Khazanah Nasional.

"Saya mencintai MAS. Saya ingin MAS menjadi maskapai penerbangan nasional, tetapi sepertinya kami tidak mampu untuk memilikinya," ujarnya lagi.

Pekan lalu, Mahathir telah mengungkapkan jika pemerintah sedang mempertimbangkan antara menutup, menjual, atau meneruskan pembiayaan maskapai, dan keputusan untuk hal itu akan segera dibuat.

MAB telah berupaya untuk mengubah operasinya dan kembali meraih keuntungan pada 2019 ini, setelah pulih dari dua insiden pada 2014, yang membawa maskapai ini titik terendahnya.

Baca Juga : Malaysia Dicoret Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia karena Tolak Atlet Israel, Mahathir: Israel Itu Negara Penjahat

Di tahun itu, terjadinya dua insiden penerbangan besar berkenaan dengan maskapai penerbangan itu, yakni saat penerbangan MH370 hilang tanpa jejak dan penerbangan MH17 yang ditembak jatuh di bagian timur Ukraina.

Khazanah Nasional mengatakan, pemerintah Malaysia perlu mengambil keputusan terkait investasi dan tingkat dukungannya terhadap maskapai tersebut.

BUMN pendanaan negara itu juga mengatakan sedang menunggu presentasi rencana bisnis dari pihak maskapai sebelum memutuskan langkah yang akan diambil pemerintah.

Agni Vidya Perdana

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahathir: Sejumlah Perusahaan Asing Berminat Beli Malaysia Airlines".

Baca Juga : Kaleidoskop 2018: Mahathir Mohamad yang Berusia 93 tahun Jadi Pemimpin Tertua di ASEAN, Joko Widodo Kedua Termuda

Artikel Terkait