Find Us On Social Media :

Ambulans Berhenti Mengisi Bensin, Nyawa Pasiennya pun Melayang

By Afif Khoirul M, Kamis, 21 Maret 2019 | 16:00 WIB

Intisari-online.com - Pada Senin (11/3/2019), seorang pasien bernama Lai Kim meregang nyawa akibat terlambat di antar ke rumah sakit oleh ambulans yang mengakutnya.

Diwartakan oleh World of Buzz pada Selasa (19/3/2019), insiden ini dilaporkan terjadi di Kuching, Sarawak, Malaysia.

Akibat insiden tersebut, anak perempuan korban Fung Ying melaporkannya kepada pihak berwenang atas kesalahan yang mungkin telah merengut nyawa ayahnya.

Kisahnya menjadi viral di Facebook, Fun Ying menceritakan bagaimana ambulans ini berhenti di pom bensin, ketika sedang dalam perjalanan ke rumah sakit.

Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!

"Di pagi hari, ayah saya menderita sakit perut ekstrem detak jantung yang luar biasa cepat. Ibu dan adik laki-laki saya segera mengirimnya ke klinik terdekat, di Klinik Kesihatan Siburan di daerah kami," tulisnya dalam postingan facebook.

"EKG menunjukkan bahwa ayah saya memiliki detak jantung yang tidak normal dan tidak ada fasilitas untuk mendiagnosis penyebab sakit perut karena ini hanya klinik, Dokter kemudian meminta ayah saya untuk dipindahkan ke rumah sakit," lanjut postingan itu.

"Ambulans tidak langsung ke rumah sakit dan sirene tidak diaktifkan juga. Padahal ada ayah saya yang sangat sakit di ambulans, mereka pergi ke Petronas Siburan untuk mengisi bahan bakar. Di sana, sebuah truk dengan ringan menabrak ambulans yang menyebabkan pintu pengemudi tidak bisa menutup," terangnya dalam postingan di Facebook.

"Ibuku bilang dia masih sadar ketika kecelakaan itu terjadi. Dia memberi tahu ibuku, 'Bagaimana kecelakaan itu terjadi? Kita seharusnya sudah sampai di rumah sakit sekarang. ' Saya percaya kecelakaan itu menghabiskan banyak waktu di pompa bensin," tutup postingan itu.

Baca Juga : Diduga Orang Yahudi di Israel Sebenarnya Bangsa Ashkenazi dari Eropa, Benarkah?

Tiba-tiba sang ayah berhenti memberikan respon, dan tubuhnya mulai dingin. Uniknya petugas medis justru mencari bantuan ke kantor polisi.

Kemudian, mereka melakukan CPR selama 15 menit pada ayahnya, tetapi sayang hal itu tidak berhasil, dan ayahnya meninggal di lokasi.

Sudah lebih dari 1 minggu sejak insiden tersebut terjadi, namun satu-satunya jawaban yang diterima hanyalah permintaan maaf dari pihak rumah sakit.

Kini anaknya Fun Ying menuntut kejelasan dari pihak berwenang atas nama ibunya.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Dia mempertanyakan bahwa ayahnya mungkin masih hidup jika Ambulans bergegas ke rumah sakit dan tidak berhenti untuk mengisi bahan bakar.

Perlu diketahui, korban dijemput dari rumah pada pukul 9 pagi kemudian meninggal sekitar jam 11 pagi.

Kini kasus tersebut sedang dalam penyelidikan oleh pihak berwenang setempat, menurut lapran Utusan Borneo.