Find Us On Social Media :

Kisah Seorang Iman Masjid di Selandia Baru 'Ekstrimis tidak akan Meruntuhkan Kepercayaan Kami'

By Afif Khoirul M, Minggu, 17 Maret 2019 | 10:30 WIB

 

Intisari-online.com - Penembakan atas jemaat salat jumat di dua masjid terpisah di Chrischurch, Selandia Baru menyisakan kisah hingga kini.

Pembantaian atas 49 umat muslim, dianggap sebagai tindakan rasis, amoral, dan memicu konflik antar ras.

Di tengah suasana berduka ini, seorang ulama dari Selandia Baru megatakan tentang keteguhan hatinya, menanggapi tragedi tersebut.

Sorang ulama yang memimpin shalat Jumat saat serangan teroris terjadi mengatakan, komunitas Muslim Selandia Baru tetap mencintai negara itu.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

"Kami masih mencintai negeri ini. Ektremis tidak akan meruntuhkan kepercayaan kami," kata Ibrahim Abdul Halim, imam masjid Linwood, Sabtu (16/3/2019).

Ibrahim mengenang horor yang terjadi pada Jumat (15/3/2019)itu.

Masih terngiang di telinganya suara tembakan, jerit ketakutan, dan darah menggantikan kedamaian di dalam masjid.

 "Semua orang berbaring di lantai, beberapa perempuan tak henti berteriak, dan beberapa orang lainnya tewas seketika," tambah dia.

Baca Juga : Jika Muncul 3 Tanda Ini pada Tinja Anda, Mungkin Hati Anda Tidak Sehat

Meski demikian, lanjut Ibrahim, umat Muslim Selandia Baru tetap merasa aman tinggal di negeri Pasifik Selatan itu.

"Anak-anak saya tinggal di sini dan kami amat bahagia," kata Ibrahim lagi.

Dia menambahkan, sebagian besar warga Selandia Baru memberikan dukungan dan solidaritas penuh untuk umat Muslim.

"Mereka memberi pelukan kepada saya dan menyatakan dukungan serta solidaritas. Ini hal yang amat penting," lanjut dia.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Serangan yang terjadi di dua buah masjid di Christchurch, Selandia Baru itu mengakibatkan 49 orang tewas dan 48 lainnya terluka.

Sementara, teroris pelaku serangan biadab itu sudah diajukan ke pengadilan dan dijerat dengan dakwaan pembunuhan. (Ervan Hardoko/Kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Imam Masjid yang Ditembaki: Kami Masih Cinta Selandia Baru"