Advertorial
Intisari-online.com - Hati merupakan organ penting dalam tubuh kita, banyak fungsi penting yang dilakukan oleh hati.
Seperti misal, mensekresi empedu, detoksifikasi, mensintesis dan mensekresi vitamin, hingga mensintesi zat pembekuan darah.
Bahkan karena sangat penting, hati adalah satu-satunya organ internal yang bisa diregenerasi.
Namun, jika melebihi batas tertentu, hati bisa mengalami dekompensasi dan beberapa gejala akan muncul.
Baca Juga : Cerita 2 Korban Tewas Penembakan di Selandia Baru, Coba Ambil Senjata Teroris dan Lindungi Jemaah Lainnya
Meski terkadang ketidaknormalah hati akan ditunjukkan dengan sebuah penyakit, terkadang aktivitas tubuh manusia juga bisa menunjukannya.
Salah satunya adalah warna feses/tinja manusia.
Mengutip dari Toutiao, berikut ini setidaknya ada 3 hal yang ditunjukkan oleh aktivitas tinja jika fungsi hati tidak bekerja sebagaimana mestinya.
1. Diare jangka panjang
Hati adalah organ yang mengeluarkan empedu. Setelah sekresi empedu, ia disimpan di kantong empedu.
Setelah makan, kantong empedu mengeluarkan empedu ke usus.
Fungsi utama empedu adalah untuk mengemulsi lemak dan meningkatkan penyerapan lemak.
Jika fungsi hati abnormal, mengakibatkan sekresi empedu berkurang, pencernaan lemak dan malabsorpsi dapat terjadi, dan gejala diare dapat terjadi, terutama setelah makan lebih banyak makanan berlemak tinggi, gejala yang jelas dapat terjadi.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
2. Tinja berwarna hitam dan keluar darah
Pasien peminum alkohol atau penderita Hepatitis B, biasanya akan menderita sirosis, tinja hitam atau keluar darah dalam tinja.
Pasien dengan sirosis dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada pembuluh darah hati, gangguan refluks vena, varises di kerongkongan dan lambung, dan juga dapat menyebabkan portal hipertensi gastropati.
Ketika pasien makan beberapa makanan keras seperti kacang, tulang rusuk, dll.
Dimungkinkan untuk merusak mukosa lambung dan menyebabkan perdarahan, yang parah dapat dimanifestasikan sebagai hematemesis dan darah.
Pendarahan ringan, bisa dinyatakan sebagai feses berwarna hitam, seperti tar.
Pada pasien dengan sirosis, gejala darah dalam tinja atau hematemesis sangat berbahaya.
Jika pembuluh darah besar pecah, sejumlah besar perdarahan dapat terjadi dalam waktu singkat.
Sangat sulit untuk diobati. Jika penyelamatan tidak tepat waktu, itu bisa mengancam jiwa.
3. Tinja seperti tanah liat
Dalam keadaan normal, feses biasanya berwarna kuning terutama karena hati mengeluarkan empedu dan menyimpannya di kantong empsdu.
Setelah makan, kantong empedu melepaskan empedu dan masuk ke dalam usus.
Pada saat itulah empedu mengubah tinja menjadi berwana kuning-cokelat.
Namun jikahati, pankreas, atau saluran empedu memiliki tumor yang menghalangi saluran empedu, menyebabkan gangguan sekresi empedu.
Empedu tidak dapat masuk ke usus, yang dapat menyebabkan warna tinja yang tidak normal danberubahmenyerupai tanah liat.
Selain warna tinja yang lebih terang, gejala lain dapat terjadi, seperti menguningnya kulit dan mata, gatal-gatal pada kulit, sakit perut dan sebagainya.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur