Find Us On Social Media :

Menguak Kebohongan KKB Papua yang 'Ngaku-ngaku' Merampas Senjata dari TNI

By Afif Khoirul M, Kamis, 14 Maret 2019 | 21:30 WIB

Intisari-online.com - Pasca terjadinya kontak senjata yang berakhir dengan tewasnya 3 personel Kopassus di Nduga serta pengiriman 600 personel TNI ke Papua.

Panglima Komando Cadangan Strategis Angketan Darat, (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI Besar, Harti Karyawan SH, MTr mengunjungi Papua, Selasa (12/3/2019)

Disebutkan bahwa, Pangkostrad melakukan kunjungan kerja ke Markas Yonif 755 Kostrad, Merauke, Selasa (12/03/19).

Sebelumnya, sebanyak 600 prajurit TNI, di mana 450 personel asal dari Batalion 431 Kostrad Makassar dan sisanya dari Batalion Zipur 8 Makassar, sudah tiba di Pelabuhan Portsite Amamapare, Timika, Papua, Sabtu (9/3/2019.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Pasukan yang akan terlibat dalam Satgas Pembangunan Jalan dan Jembatan Proyek Trans Papua di Kabupaten Nduga itu berangkat dari Makassar menuju Timika menggunakan KRI Dr Soeharso, kapal rumah sakit milik TNI-AL.

Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kol Jonathan Binsar Sianipar selaku Komandan Pelaksanaan Operasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Proyek Trans Papua memimpin langsung apel penerimaan 600 prajurit TNI dari Makassar tersebut bertempat di geladak KRI Dr Soeharso.

Melansir antaranews, Komandan Korem 172/Praja Wira Yakti Kol Jonathan Binsar Sianipar selaku Komandan Pelaksanaan Operasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Proyek Trans Papua memimpin langsung apel penerimaan 600 prajurit TNI dari Makassar tersebut bertempat di geladak KRI Dr Soeharso.

Danrem meminta para prajurit harus siap melaksanakan tugas operasi di Tanah Papua yang dinilai sebagai bagian dari pengabdian terbaik prajurit TNI kepada bangsa dan negara.

"Saya ingatkan, kalian sudah berada di daerah operasi. Kurangi candaan yang tidak perlu," kata Kol Binsar.

Danrem mengatakan pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan proyek Trans Papua harus bisa diselesaikan tahun 2019 ini.

Dari 30 jembatan yang belum terselesaikan, katanya, diharapkan lebih dari setengahnya bisa dituntaskan hingga akhir tahun.

Menyangkut situasi dan kondisi keamanan di Kabupaten Nduga, Danrem 172 menegaskan bahwa sudah sekitar 70 persen wilayah itu dikuasai oleh aparat TNI dan Polri.