Find Us On Social Media :

Kisah Azad Cudi, Mantan Sniper Iran yang Tembak Mati 250 Militan ISIS di Suriah

By Intisari Online, Rabu, 6 Maret 2019 | 10:30 WIB

Azad beruntung karena dirinya masih dapat keluar dari medan perang dalam keadaan hidup untuk menceritakan kisahnya.

Dia mengaku tidak memiliki pandangan romantis tentang peperangan yang dijalaninya, tidak demi surga, kemewahan, atau bahkan julukan sebagai pahlawan.

"Alasan saya melakukan apa yang saya lakukan adalah saya ingin membela tanah saya, orang-orang saya, para warga sipil," ungkapnya.

Azad kini telah kembali ke Inggris, jauh dari peperangan di Suriah.

Meski demikian dia masih berjuang setiap hari dengan mencoba kembali menjalani kehidupan normal, bertemu dengan orang-orang untuk membicarakan apa yang terjadi.

Azad pun menuliskan kisahnya menjadi sebuah buku yang berjudul "Long Shot", yang menceritakan selama dia menjadi seorang penembak runduk yang berperang melawan ISIS di Suriah.

Dia juga menyadari bahwa ada pendukung ISIS di Inggris maupun Eropa, dan tindakannya menulis buku itu bisa membawanya ke peringkat atas dalam daftar sasaran balas dendam mereka.

"Saya sudah siap mati saat itu dan saya siap untuk mati demi memperjuangkan rakyat kami, ide-ide kami, dan komunitas kami."

Kini, Azad berharap suatu saat dapat kembali ke Kohani, bukan untuk berperang, namun membantu komunitas Kurdi di sana membangun kembali kota mereka yang hancur setelah perang selama bertahun-tahun. (Agni Vidya Perdana)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mantan "Sniper" Kurdi Iran Ungkap Kisah Tembak 250 Militan ISIS di Suriah")

Baca Juga : Pria Ini Minum 1 Liter Urinenya Sendiri Setiap Hari dan Merasa Sehat: Apakah Minum Urine Bermanfaat Kesehatan Kita?