Legalnya Perdagangan Tulang Manusia: Anda dapat Pesan Tengkorak Manusia dalam Hitungan Menit!

Mentari DP

Penulis

Ya, seolah-olah melepaskan tulang dari kehormatan rasa kemanusiaan, siapa sangka penjualan tulang manusia adalah hal yang legal?

Intisari-Online.com - Perdagangan tulang manusia sekarang sudah sedekat handphone di tangan Anda.

Ya, seolah-olah melepaskan tulang dari kehormatan rasa kemanusiaan, siapa sangka penjualan tulang manusia adalah hal yang legal?

Penjualan, pembelian, dan perdagangan sebagian besar tulang manusia di sebagian besar Amerika Serikat adalah legal.

Memang ada ketentuan, seperti perlindungan terhadap tulang dan sisa-sisa penduduk asli Amerika.

Baca Juga : Kasus Tes DNA DJ Verny Hasan dan Denny Sumargo: Ternyata Hubungan Ayah dan Anak Bisa Dibuktikan Tanpa Tes DNA

Bahkan setiap negara bagian memiliki ketentuan masing-masing tentang bagaimana tulang-tulang dijual, diperoleh, atau melalui jalur apa didistrusikan.

Namun yang pasti asalkan Anda memiliki uang, Anda dapat memesan tengkorak manusia yang baru dibersihkan atau yang 'antik' dalam hitungan menit!

Kepemilikan atas tulang manusia sendiri semakin ke sini menjadi semacam simbol status subkultur tersendiri.

Dilansir dari Popular Science, Rabu (5/3/2019), Matthew Cohn, seorang kolektor membanggakan lebih dari dua ratus tengkorak manusia miliknya.

Tidak diragukan lagi hal itu menambah mistik aura yang diperlukannya sebagai pembawa acara Science Channel.

Tak hanya Cohn, kalangan artis atau orang pengagum estetika juga menjadikan tulang manusia sebagai simbol status yang paling diinginkan dari semua.

Baca Juga : 'Murder Babes', Kontroversi Kasus Pembunuhan oleh 3 Wanita Cantik Thailand

Tulang manusia sendiri dianggap mengerikan, tua, eksotis, dan indah dalam waktu yang sama.

Seiring dengan itu pula, penjualan tulang manusia menjadi semakin merebak, terutama di media sosial Instagram.

Para arkeolog seperti Damien Huffer melacak bagaimana tulang manusia dipasarkan dan dijual melalui handphone.

Bersama rekannya Shawn Graham, dia menggali mekanisme perdagangan dalam makalah 2017 berjudul “The Insta‑Dead: Retorika Perdagangan Manusia yang Tersisa di Instagram.”

"Tulang-tulang orang-orang ini secara efektif dilucuti dari kemanusiaan mereka," kata Huffer.

Sangat sedikit atau bahkan nyaris tidak ada informasi tentang siapa mereka, dari mana mereka berasal, atau bagaimana jenazah itu diperoleh.

Nilai tulang menjadi sesederhana benda lainnya, atau dengan kata lain komoditas pasar.

Tulang tangan menjadi kalung artsy dan tengkorak di bawah kaca adalah pusat meja kopi.

Ini cara lain orang diubah menjadi objek, dan mirisnya merembes ke dalam bahasa sains juga.

Baca Juga : Kaum Pria Harus Mengonsumsi Ini Agar Spermanya Banyak, Gesit, dan Kuat

Alih-alih benda bernilai arkeologis, etnografi atau anatomi, tulang-tulang manusia diperlakukan sebagai produk konsumen untuk pasar kolektor.

Sementara itu pasar terus tumbuh, dalam studi mereka, Huffer dan Graham melacak upaya penjualan tulang manusia di Instagram antara 2013 dan 2016.

Rata-rata pembeli adalah kolektor, artis, dan dealer paruh waktu yang membeli dan berdagang dalam skala kecil yang menggunakan tagar seperti #trophyskulls dan #realbone untuk memasarkan penawaran mereka.

Memperlakukan tulang manusia sebagai karya seni yang mahal menceraikan Anda dari sejarah dan konteks.

Tulang, bagaimanapun, adalah bagian yang paling abadi dari diri kita, mereka dapat berbicara kepada generasi nanti bahkan setelah suara kita tak lagi terdengar.

Baca Juga : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Artikel Terkait