Find Us On Social Media :

Bayi Dilahirkan Paksa di Usia Kandungan 36 Minggu Setelah Ibunya Dibunuh: Ini Risiko Persalinan Sebelum 39 Minggu, Termasuk Risiko Kematian Dini

By Ade S, Sabtu, 23 Februari 2019 | 16:15 WIB

Dalam riset yang dipimpin Fleischman, para peneliti dari National Institute of Health, the March of Dimes dan U.S Food and Drug Administration menganalisa angka harapan hidup para bayi yang lahir pada minggu ke-37 hingga 40 minggu.

Bayi yang lahir pada minggu ke-37 atau 38 selama ini dianggap sudah cukup bulan dan bayi yang lahir sebelum 37 minggu dianggap prematur.

Kendati demikian hasil penelitian menunjukkan bayi yang lahir di usia 37 minggu memiliki risiko kematian dua kali lebih besar dibanding bayi yang lahir di usia 40 minggu.

Menggunakan data statistik tahun 2006, para peneliti menemukan mortalitas bayi yang lahir 37 minggu adalah 3,9 per 1.000 kelahiran hidup, lebih tinggi dibanding 1,9 per 1.000 kelahiran hidup pada bayi yang lahir di minggu ke-40.

"Angka kematian adalah puncak gunung es, sehingga mungkin lebih banyak bayi yang tetap hidup tapi menderita sakit dan membutuhkan perawatan intensif yang sebetulnya tidak diperlukan jika mereka lahir dua minggu lebih lama," kata Fleischman.

Baca Juga : Penelitian Ungkap Terapi Kafein dapat Tingkatkan Perkembangan Otak pada Bayi Prematur

Memang ada beberapa kondisi dengan alasan medis yang mengharuskan bayi dilahirkan lebih awal, namun penelitian tersebut menyoroti pentingnya menunda persalinan agar bayi dilahirkan minimal di usia 39 tahun.

Meski tidak seberbahaya bayi yang lahir prematur, namun Fleischman menyebutkan bayi yang lahir di usia 37 minggu lebih beresiko menderita gangguan pernapasan.

Mereka juga berisiko tinggi mengalami kadar bilirubin tinggi sehingga bayi kuning atau tekanan darah rendah.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Hindari Persalinan Sebelum 39 Minggu Kehamilan"

Baca Juga : Duh, Bayi Prematur Ini Meninggal Setelah Dokter Tak Sengaja Melukai Kepalanya Saat Operasi Caesar