Find Us On Social Media :

Tak Melulu Orangtua, Kini Stroke Juga Bisa Menyerang Anak Muda

By Intisari Online, Rabu, 20 Februari 2019 | 07:30 WIB

Tak ada tanda-tanda

Kejadian stroke selalu muncul mendadak, tanpa ada tanda-tanda tertentu. Bentuknya bisa berupa stroke ringan bisa pula stroke berat.

Bisa disebabkan adanya penyumbatan di pembuluh darah otak, bisa juga karena adanya perdarahan akibat pembuluh darah otak yang pecah.

“Stroke sebelum ada penyumbatan tidak memiliki tanda-tanda. Yang penting adalah mendeteksi faktor risiko dan mungkin saja tidak bergejala juga.”

“Namun, untuk mengetahui itu makanya penting untuk melakukan pemeriksaan ( medical check up)” jelas Vivien.

Pemeriksaan bisa meliputi tes kadar kolesterol, kadar gula darah, tekanan darah, fungsi ginjal dan fungsi hati.

Dari situlah seseorang dapat mengontrol faktor risiko stroke.

Contohnya, jika terukur memiliki obesitas, maka berat badan harus dikontrol agar tidak mengarah pada kolesterol tinggi dan penyakit lain yang menjadi faktor risiko stroke.

Vivien pun menyarankan, walau tidak ada keluhan, orang berusia di atas 40 tahun sebaiknya lakukan medical check up setiap enam bulan.

Penanganan penting

Gejala awal stroke bisa dilihat dengan tanda-tanda bagian muka yang mendadak mencong, tangan atau kaki yang lemah, dan gangguan bicara.

Kalau sudah begitu, maka segeralah ke rumah sakit.

Ada penanganan yang berbeda pula pada kasus stroke. RS Siloam pun memiliki tim stroke khusus apabila akan ada pasien stroke yang akan tiba.

“Ada code stroke yang membuat semua harus siap. Mulai dari ambulans yang jemput dan datang, CT Scan di rumah sakit, kesiapan labotatorium dan tim gawat darurat yang sigap.”

“Melalui pemeriksaan cepat dari CT Scan, nantinya bisa terlihat kalau misalnya strokenya penyumbatan, bukan pendarahan dan bisa disuntikkan obat,” jelas Vivien.

Baca Juga : Arumi Bachsin Alami Pendarahan dan Keguguran: 5 Penyebab Wanita Alami Pendarahan Walau Tak Hamil, Salah Satunya Menopause