Hati-hati, Keguguran Bisa Dialami Setiap Ibu Hamil Kapan Saja

Mentari DP

Penulis

Bayi yang dianggap sebagai hadiah terindah setiap keluarga, bisa saja mati sebelum berkembang dalam kandungan. Bisa terjadi pada setiap ibu hamil.

Intisari-Online.com – Keguguran yang dialami oleh Arumi Bachsin bisa terjadi pada setiap wanita yang tengah mengandung, bahkan tanpa diperkirakan sebelumnya.

Simak tulisan Nanny Selamihardja dan Birgitta Ajeng, Keguguran Bisa Datang Kapan Saja!, seperti yang pernah dimuat di Majalah Intisari Extra Resep Mujarab Keluarga Sehat 2013.

Bayi dianggap sebagai hadiah terindah setiap keluarga. Dia akan menjadi pelengkap kemeriahan dalam membina keluarga.

Tapi apa jadinya jika bayi yang diidam-idamkan mati sebelum berkembang dalam kandungan?

Baca Juga : Arumi Bachsin Alami Pendarahan dan Kehilangan Bayinya: Tak Selalu Keguguran, Ini 4 Penyebab Pendarahan

Tapi tenang saja, dengan perhatian dan penanganan khusus, bencana itu bisa dihindari.

Berdasar data dari Badan Pusat Statistik tahun 2010, terdapat 3,5 juta janin meninggal akibat keguguran.

Fakta itu diperkuat oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang diadakan Badan Litbang Kesehatan 2010 yang menyebut, angka kejadian keguguran secara nasional rata-rata mencapai 4% dari seluruh angka kehamilan dalam kurun lima tahun terakhir.

Jika dilihat berdasar provinsi, angkanya bisa bermacam-macam. Mulai yang paling rendah, 2,4% di Bengkulu, sampai yang tertinggi di Papua Barat, yaitu 6,9%.

Ada tiga wilayah lagi yang angkanya di atas 6%, yaitu Kalimantan Tengah (6,3%), Kalimantan Selatan (6,3%), dan Sulawesi Selatan (6,1%).

Yang paling menohok dari besarnya angka-angka tersebut adalah kualitas kesehatan ibu hamil sehingga bayi tidak terselamatkan sampai dia dilahirkan.

Tak hanya itu, kurangnya perhatian selama kehamilan akibat minimnya info yang didapat juga menjadi masalah utama.

Imbasnya, janin-janin itu harus mengakhiri perjuangan mereka melihat dunia, saat usia belum genap 22 minggu.

Ibarat tergores sebuah pisau bermata dua, calon ibu yang mengalami keguguran mengalami dua kepedihan sekaligus. Fisik ya, batin juga ya.

Luka fisik tentu saja yang berhubungan dengan kesehatan rahim, adapun luka batin bisa meliputi “olok-olokan” dari orang sekitar yang belum tentu betul.

Luka itu terkadang membuat si calon ibu putus asa.

Tapi jangan bingung. Jika tanda-tanda awal bisa diketahui segera, keguguran akan terhindarkan.

Baca Juga : Benarkah Nanas Pemicu Keguguran? Apakah Itu Mitos atau Fakta?

Cermati tanda-tandanya

Dr. R.B. Ontowirjo H.P., Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Ibu dan Anak Harapan Kita, Jakarta, menjelaskan, seseorang mengalami ketidakseimbangan hormon atau tidak bisa diketahui lewat sebuah tes.

Saat hasilnya positif, ujar Ontowirjo, keguguran memang tak bisa dihindari.

Hal ini dikarenakan, pada awal kehamilan 1-3 bulan, peran hormon sangat penting. Jika tidak seimbang, janin bisa tidak berkembang.

Ini sekaligus menjawab beberapa asumsi yang mengatakan bahwa tidak berkembangnya janin dikarenakan kandungan lemah.

Bagi mereka yang memiliki pengalaman keguguran lantaran faktor hormon, maka ketika menunjukkan tanda-tanda kehamilan, segeralah melakukan terapi hormon.

Biasanya dengan pemberian pil hormon di awal usia kehamilan.

Keguguran juga bisa disebabkan oleh kista atau tumor jinak yang ada pada rahim. Jika dibiarkan terus berkembang, ia akan mengganggu penempelan plasenta.

Akibatnya plasenta tidak mendapat kiriman darah yang cukup sehingga janin hanya mampu bertahan 2-3 bulan.

Ada kalanya, plasenta justru menempel di tempat lain, pada saluran tuba falopi misalnya. Ini juga tidak akan bertahan lama, 2-3 bulan dan setelah itu mati.

Ada kalanya keguguran disebabkan oleh “bibit yang kurang bagus”.

Dalam artian, sel telur atau sperma yang kurang bagus sehingga janin tidak terbentuk normal dan mudah gugur.

Rata-rata ini terjadi pada perempuan yang hamil setelah berusia 35 tahun dengan suami lebih dari 45 tahun. Terima tidak terima, kualitas sel telur atau sperma di usia ini tidak sebagus saat masih muda.

Langkah antisipasinya, setelah keguguran pertama, maka lakukanlah kuret atau pembersihan rongga rahim sebersih mungkin. Tindakan kuret yang tidak benar-benar bersih menyebabkan masih adanya jaringan yang tertinggal.

Saat demikian, otak seolah merespon bahwa perempuan itu masih mengandung. Akibatnya, sel telur tak mau tumbuh lagi. Perlu dicermati, jangan pernah membersihkannya dengan tangan, bukan sel telur yang subur, justru infeksi yang nantinya didapat.

Ini juga harus menjadi perhatian para ibu.

Jangan mentang-mentang sudah pernah melahirkan dengan selamat, terus tidak terpikir sedikit pun bahwa keguguran suatu saat juga bisa datang.

Baca Juga : Anak SD Keguguran di Sekolah, Pelakunya Ternyata Keluarganya Sendiri!

Menjaga kehamilan agar tak keguguran

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh ibu hamil demi kandungan yang ada dalam perutnya.

- Konsumsi makanan bergizi tinggi, kaya zat besi, kalori, protein, ditambah cukup vitamin dan mineral.

- Perhatikan juga kenaikan bobot badan, rata-rata sampai 14 kg.

- Perhatikan juga kesehatan fisik secara menyeluruh, baik kerja jantung, paru-paru, ginjal, kemungkinan muncul pembengkakan, tekanan darah yang tidak normal, juga menjaga berat badan agar tetap seimbang.

Yang juga penting adalah jangan terlalu capek, baik fisik maupun mental. Stres yang berlebihan bisa meningkatkan adrenalin yang pada akhirnya akan menimbulkan penyempitan pembuluh darah.

Imbasnya aliran darah ke rahim mengurang, oksigen dan gizi lain juga pasti berkurang. Janin tidak berkembang dan yang paling menyedihkan adalah keguguran.

Banyak-banyak minum air putih

Mengingat kehamilan dengan ACA atau APS adalah kelompok kehamilan dengan risiko tinggi, ada baiknya ibu menjaga kandungannya dengan sangat hati-hati.

Meskipun belum diketahui makanan apa yang bisa membantu mengencerkan darah, ibu yang mengidap gangguan ini dianjurkan untuk mengonsumsi makanan serba alami.

Makanan-makanan sejenis cepat saji atau yang banyak mengandung penyedap masakan, sebaiknya dihindari, demi meminimalisir masuknya benda-benda asing ke dalam tubuh.

Yang paling utama adalah minum air putih dengan kadar yang pas, dua liter minimal perhati.

Ada semacam kekhawatiran, mereka yang tidak banyak mengonsumsi air putih darahnya akan semakin mengental.

Meski demikian, jangan terlalu berharap pada air putih saja karena air putih tidak bisa langsung mengencerkan darah begitu saja.

Baca Juga : Kemasan Plastik Bisa Menyebabkan Keguguran

Artikel Terkait