Intisari-Online.com – Ini kisah Kechi Okwuchi.
Pada 10 Desember 2005, Kechi naik pesawat di Abuja, Nigeria, dengan 60 teman sekelasnya.
Tujuannya untuk pulang dari sekolah asrama untuk Natal.
Dengan 15 menit tersisa dalam penerbangan, pilot mengumumkan bahwa pesawat akan segera mendarat di bandara.
Baca Juga : Anda Jomblo? Tak Masalah! Justru Wanita Jomblo Jauh Lebih Bahagia
Namun tiba-tiba, ada beberapa turbulensi yang tampaknya normal. Tapi lama-kelamaan turbulensi tersebut menjadi menakutnya.
Baik Kechi dan penumpang lainnya bingung dan gugup. Hingga seorang wanita di belakang pesawat menjerit. Hal ini lantas memicu kepanikan.
Jelas ada masalah dalam pesawat ini. Namun Kechi terlalu kaget untuk memikirkan apa. Saat itu, dia hanya bisa memegang tangan teman yang duduk di sampingnya dan berdoa.
Tak lama terdengar suara logam yang keras dan setelah itu sunyi.
Lima minggu kemudian, Kechi akhirnya sadar.
Menurut dokter dia mengalami koma dan sekarang berada di Rumah Sakit Milpark di Johannesburg, Afrika Selatan.
Pasca sadar, ibunya memberitahu bahwa pesawat yang ia tumpangi jatuh. Namun Kechi selamat.
Tapi dari kecelakaan pesawat tersebut, dia mengalami luka bakar tingkat tiga di mana lebih dari 65% tubuhnya terkena.
“Saya kehilangan massa otot dan kulit permukaan pada kaki, lengan, kepala, dan tubuh bagian atas,” cerita Kechi seperti dilansir dari health.com pada Selasa (19/2/2019).
“Alhasil dokter mengambil kulit dari batang tubuh saya untuk cangkok kulit, sehingga saya tidak akan rentan terhadap infeksi dan sepsis.”
Baca Juga : Kecanduan Gim, PriaIni Sukses Meniti Usaha, Omzetnya Rp300-an Juta per Bulan