Find Us On Social Media :

Pesan Seorang Ayah: 'Jangan Biarkan Ponsel Membuat Anda Jadi Orang Tua yang Buruk Bagi Anak Anda Sendiri'

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 16 Februari 2019 | 16:54 WIB

Intisari-Online.com – Seorang blogger bernama Brad Kearns memberikan pesan penting kepada para ayah agar jangan main ponsel saat bersama anak.

Ia bercerita bahwa saat ia berusaha untuk update perkembangan dunia, di saat yang sama, ia telah mengabaikan anaknya.

Sebagai blogger profesional, online di media sosial adalah bagian dari pekerjaannya. Ia sering membagi tips soal parenting dan menjadikan aktivitas anaknya sebagai bahan tulisan, namun di sisi lain, ia justru mengabaikan anaknya.

Baca Juga : Di Tengah Musim Dingin, Seorang Ayah Justru Bersihkan Salju di Mobil dengan Tubuh Anaknya

Karena ia merasa bahwa apa yang ia lakukan adalah sebuah kesalahan, maka ia berusaha untuk membuat sebuah pengakuan dosa pada ribuan followers nya agar mereka belajar dari kasusnya. Demikian dilansir dari theasiaparent.

Berikut status Facebook yang dibuatnya pada tahun 2017 dan mendapatkan 4200 komentar, yang rata-rata para ayah, serta 7500 kali dibagikan.

Baca Juga : Demi Buktikan Kebenaran, Seorang Anak Berencana Bongkar Makam Ayahnya yang Meninggal 25 Tahun Lalu

Jangan biarkan ponsel membuat Anda menjadi orangtua yang buruk.

Aku sedang sendirian di rumah dengan anak laki-lakiku. Aku sibuk dengan Facebook dan berusaha mengikuti perkembangan dunia.

Knox mendekat dan berdiri di depanku. Awalnya aku sama sekali tidak memperhatikannya, tapi dia benar-benar berusaha menarik perhatianku.

Baca Juga : Akhir Cinta Tragis: Jatuh Cinta pada Pria dari Kasta yang Berbeda, Ayah Ini Bunuh Putrinya Sendiri

Dia mencoba menunjukkan salah satu mobilnya. Aku bahkan tidak melihatnya ketika menjawab “Wow nak, mobilnya keren.”

Dia terus berdiri di depanku. Dia mulai berkata “Hai”.

Aku berkata “Hai” juga kepadanya beberapa kali tapi dia tidak berhenti. Dia mendapat mainan lagi dan terus berusaha menarik perhatianku.

Baca Juga : Tertidur, Ayah Ini Tak Tahu Anaknya yang Berusia 2 Tahun Berada di Teras Rumah Hingga Tewas Kedinginan

Akhirnya aku mendongak dari teleponku dan berkata “Daddy sedang sibuk, bro! Bisakah kau main dengan Finn saja?”

Dia keluar dari ruangan dan mulai bermain dengan suara pelan di ruangan lain bersama kakaknya. Aku terus melihat Facebookku.

Dia kembali masuk ke dalam ruangan dan hal yang sama terjadi.

Aku tidak melihatnya dalam dua hari ini karena jam kerja yang cukup sibuk. Dia bosan dan dia merindukanku.

Baca Juga : Jika Kecerdasan Anak Diturunkan dari Ibu, Lalu Apa Saja yang Diturunkan dari Ayah kepada Anak?

Dia hanya menginginkan perhatianku. Namun aku ‘terlalu sibuk’, bahkan untuk sekedar mendongak. Dan aku mengabaikannya.

Aku sadar dan tak lama kemudian dan mematikan teleponku. Aku merasa seperti sampah.

Aku menjadi ayah yang tak pernah aku inginkan sebelumnya. Aku sudah cukup dengan semua urusan Facebook.

Jadi aku pergi ke ruangan lain dan memintanya untuk bermain. Wajahnya memperlihatkan bahwa ia merasa aneh dengan permintaanku.

Baca Juga : Sering Berinteraksi dengan Ayah Ternyata Bisa Meningkatkan Kecerdasan Anak, Kok Bisa?

Dia berkata “benarkah?” dan bercanda untuk memberi tempat untukku di sampingnya. Kami bermain sepanjang hari dan aku meninggalkan teleponku di bangku.

Itu adalah kejadian sebulan yang lalu. Aku memberi waktu sebanyak mungkin dengan anakku. Ini adalah saat-saat terbaik bersama dengan anakku.

Aku tidak bisa posting di blog setiap hari. Terkadang aku akan absen selama seminggu. Aku tidak keberatan dengan itu.

Baca Juga : Anak 6 Tahun Alami Trauma Berat Setelah Sendirian Saksikan Anjing Koyak Wajah Ayahnya yang Tewas, Sementara Ibunya Sekarat

Anak-anak tidak peduli dengan dunia. Yang mereka pedulikan adalah Anda berada di sana bersama mereka.

Kita harus meletakkan ponsel itu ketika kita bersama mereka.

Ya, main media sosial memang asik, apalagi kalau si ayah hobi main game di HP nya. Tapi kebersamaan bersama anak tak akan pernah terulang lagi.

Jadi para ayah, jangan main ponsel saat sedang bersama anak-anak ya. Anak-anak butuh ayahnya.

Baca Juga : Seorang Ayah Menitihkan Air Mata ketika Boneka Beruang 'Berbicara' kepadanya