619 Orang Jadi Korban Serangan Anjing Gila, 6 Orang Meninggal: Segera Lakukan Ini jika Digigit Hewan Rabies

Ade S

Penulis

Kasus serangan anjing gila (rabies) yang menyebabkan kematian kembali terjadi di Indonesia. Kali ini, korbannya sudah mencapai enam orang.

Intisari-Online.com -Kasus serangan anjing gila yang menyebabkan kematian kembali terjadi di Indonesia.

Kali ini, korbannya sudah mencapai enam orang.

Keenam orang tersebut merupakan warga di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Sampai Selasa(12/3/2019), total korban serangan anjing gila di wilayah itu sudah mencapai 619 orang.

Baca Juga : Hi... Dulu Ada ‘Penyakit Anjing Gila’, Sekarang Ada ‘Penyakit Unta Gila’ yang Bisa Tulari Manusia

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu, Zaenal Arifin

"Data sampai saat ini total korban gigitan anjing sudah 619 orang. Angka kematian jadi enam orang, lima orang di Kecamatan Kempo dan satu orang di Banggo Menggelewa. Korban itu semuanya kasus gigitan lama," kata Zaenal.

Ia mengatakan, kasus serangan anjing liar sudah merebak hingga ke wilayah perkotaan, seperti di Matua.

Di daerah itu, seorang kusir benhur dinyatakan terluka setelah diserang anjing. Sementara di dua desa lainnya, kejadiannya bersamaan dengan lima orang sekaligus.

Baca Juga : Cenderung Berasal dari Hewan Peliharaan, Inilah 5 Fakta Rabies yang Harus Anda Ketahui!

Kasus serangan anjing gila yang terjadi di Dompu tersebut jelas menjadi pelajaran bahwa kita memang tak bolehsepelekan gigitan hewan seperti anjing, kucing, monyet, atau kera.

Hewan-hewan ini paling rentan menularkan virus rabies kepada manusia melalui luka gigitan hingga cakaran.

Ketika digigit, tak ada yang tahu pasti apakah hewan tersebut menderita rabies. Untuk itu, segera lakukan pertolongan pertama ketika digigit hingga dicakar oleh hewan-hewan tersebut.

Pertolongan pertama yang dapat dilakukan ialah segera mencuci luka gigitan atau cakaran dengan sabun maupun detergen dengan air yang mengalir selama 10-15 menit.

"Tindakan pertolongan harus cepat. Jika sudah terinfeksi virus rabies, angka kematiannya 100 persen," ujar Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan RI, Agus Purwadianto, dalam acara memperingati Hari Rabies Sedunia di Jakarta, Minggu (28/9/2014).

Pertolongan berikutnya ialah segera memberikan antiseptik pada luka gigitan.

Jika dua hal tersebut telah dilakukan, pergilah ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan berikutnya. Anda bisa diberikan vaksin antirabies (VAR) atau serum antirabies (SAR).

Selain itu, langsung periksakan juga hewan yang telah menggigit. Virus rabies berbahaya karena menyebabkan infeksi akut pada susunan saraf pusat manusia.

Baca Juga : Rabies Ganggu Tradisi Berburu di Flores

Mereka yang positif rabies biasanya mengalami gejala mual, demam, nyeri di tenggorokan, dan gelisah. Penderita rabies juga takut air, cahaya, dan angin, serta produksi air liur yang berlebihan.

Untuk mencegah virus ini, peliharalah hewan Anda dengan baik dan memberinya vaksin.

Pemilik hewah, pengasuh, maupun orang-orang yang tinggal di sekitar hewan tersebut juga perlu diberi vaksin antirabies. Pemberian vaksin dinilai 100 persen mampu mencegah penularan virus rabies.

"Vaksinasi bagi pemilik hewan dapat mencegah penularan penyakit dari hewan ke manusia," ujar Karin Franken dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN).

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), kasus gigitan hewan penular rabies di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami penurunan.

Tahun 2012 terjadi sebanyak 84.750 kasus dan menjadi 65.097 kasus pada 2013. Pemerintah pun mencanangkan Indonesia Bebas Rabies pada 2020.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban Meninggal akibat Gigitan Anjing Gila di Dompu Bertambah Jadi 6 Orang" dan"Lakukan Hal Ini jika Digigit Hewan Rabies".

Baca Juga : Buah Parijoto, Warisan Sunan Muria yang Dianggap Bisa Atasi Masalah Sulit Hamil

Artikel Terkait