Find Us On Social Media :

Setelah Sakit Kepala dan Muntah, Anak 6 Tahun Alami Koma karena Terserang Penyakit ADEM, Apa Itu?

By Tatik Ariyani, Sabtu, 9 Februari 2019 | 19:00 WIB

 

Intisari-Online.com - Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun mengalami koma setelah merasakan sakit kepala.

Hal ini ternyata merupakan kondisi langka yang menyebabkan otaknya membengkak.

Ellis Artist dari Clayton, Yorkshire Barat mulai merasa sakit pada Selasa lalu.

Saat terbangun di tengah malam, Ellis menjerit karena merasakan sakit pada leher serta kepalanya dan mulai muntah.

Baca Juga : Anda Gampang Marah? Hati-hati, Itu Salah Satu Gejala Depresi yang Jarang Diketahui

Keesokan harinya, Ellis dilarikan ke rumah sakit. Setelah itu dia menjadi hampir tidak responsif dan mengembangkan ruam di tubuhnya.

Awalnya petugas media mengira itu meningitis karena virus sehingga Ellis dirawat di bangsal anak-anak dan diberi antibiotik.

Namun, setelah dia menjalani scan MRI pada Jumat (31 Januari lalu), Ellis didiagnosis dengan ensefalomielitis diseminata akut (acute disseminated encephalomyeliti/ADEM) yang dapat berkembang dari infeksi kecil.

Baca Juga : Penelitian: Kebanyakan Nonton TV Tingkatkan Risiko Kanker Kolorektal yang Jauh Lebih Agresif

Ellis juga telah menderita kejang sejak dimasukkan dalam kondisi koma Jumat lalu.

Orangtuanya, Sarah Girdwood (34) dan Paul Artist (37) mengatakan mereka harus mempersiapkan diri untuk kondisi terburuk karena kondisi yang dialami Ellis dapat menyebabkan kecacatan dalam kasus-kasus parah.

Menurut The Encephalitis Society, kondisi ADEM hanya ditemui oleh rumah sakit umum sekali atau dua kali dalam setahun.

ADEM dominan memengaruhi materi putih otak - jaringan yang terdiri dari saraf.

Baca Juga : 'Tekor' Rp20 Juta ke Negara Setiap Bulan, Dokter Gigi Ancam Keluar dari BPJS Kesehatan

Sistem kekebalan yang salah menyebabkan invansi dan serangan sel-sel kekebalan dalam darah seperti reaksi alergi yang ekstrem.

Di mana sel-sel kekebalan ini menumpuk, myelin, zat lemak pelindung di sekitar saraf dihancurkan.

ADEM biasanya menyerang anak-anak dan dimulai setelah ruam, infeksi virus lain, atau imunisasi.

Kebanyakan orang (hingga 75 persen) melakukan pemulihan total. Tetapi mereka yang tidak pulih bisa mengalami kesulitan belajar, perilaku atau fisik.

Baca Juga : Jangan Diabaikan, 8 Gejala pada Kulit Ini Merupakan 'Sinyal' dari Penyakit Serius!

Kejang dapat terjadi hingga sepertiga dari anak-anak yang terkena ADEM.

Apa itu ADEM?

Dikutip Daily Mail dari The Ensefalitis Society, ADEM adalah jenis ensefalitis yang disebabkan oleh reaksi peradangan di otak dan, kadang-kadang, sumsum tulang belakang, yang terutama mempengaruhi saraf di 'materi putih' otak. 

Seringkali anak akan memiliki riwayat infeksi sekitar dua hingga empat minggu sebelum mereka menjadi sakit ADEM.

ADEM biasanya dimulai tiba-tiba. Gejalanya bisa parah dan mengkhawatirkan. 

Sakit kepala, muntah, kantuk, dan kekakuan leher sering terjadi. Kehilangan keseimbangan dan ketidakmampuan untuk berjalan atau berdiri juga dapat dengan cepat muncul. 

Kejang dapat terjadi hingga sepertiga dari anak-anak, tetapi biasanya tidak sulit untuk dikendalikan.

Baca Juga : 2 Tahun Tak Dapat Berhenti Anggukkan Kepala, Ternyata Ada Kista di Otak Anak 5 Tahun Ini