Penulis
Intisari-Online.com - Gemar menghabiskan waktu di depan komputer, bahkan bergabung dengan klub komputer ketika sekolah, membuat Michael Bridges sempat memiliki berat badan 350 pon (sekitar 158,7 kg).
Apalagi, hobi tersebut dilakukannya sambil asyik mengonsumsi makanan tinggi gula, karbohidrat, dan makanan tidak sehat lainnya.
Apalagi, Bridges juga bukan orang yang senang berolahraga.
Pada 2017 lalu ketika usianya menginjak 33 tahun, berat badan Bridges pun terus naik dari angka tersebut.
Baca Juga : Dulu Dicampakkan, Kini Buah Ceplukan Jadi Buruan, Harganya Selangit!
Ia pun sadar bahwa dirinya harus berubah.
Salah satu pemacu semangatnya adalah ketika melihat dirinya di depan cermin.
Bukan berarti ia tidak pernah mencoba untuk menurunkan berat badan.
Hal itu pernah dicobanya beberapa kali, tetapi selalu gagal.
Namun, kali ini ia mencoba memulainya dari satu langkah, yaitu memangkas konsumsi makanan olahan.
Di sisi lain, ia menambah konsumsi sayur-sayuran dan daging tanpa lemak.
Bridges perlahan berhasil menurunkan berat badannya.
Namun, ia butuh melangkah ke tahap selanjutnya, yaitu menemukan olahraga yang disukainya Hal ini cukup sulit karena kebanyakan jenis olahraga yang tidak disukainya.
"Aku benci treadmill, benci angkat beban karena membosankan.
Jadi aku ingin menemukan olahraga yang tepat," katanya.
Baca Juga : Desa Penglipuran di Bali, Desa Terbersih di Dunia yang Bikin Betah
Suatu hari, seorang teman menawarinya untuk bergabung dengan kelas Brazilian Jiu-Jitsu.
Bridges tertarik mencobanya, apalagi kelas yang akan diikutinya sedang memberikan harga spesial.
Enam minggu menjalani kelas Jiu-Jitsu, Bridges mulai merasa jatuh cinta.
Ia pun melanjutkan olahraga tersebut menjadi empat hingga enam kali seminggu.
Baca Juga : Seorang Bayi Meninggal, FDA Peringatkan Orang Tua untuk Tidak Pakaikan Perhiasan Kalung dan Gelang pada Bayi
"Aku langsung suka pada minggu pertama karena olahraga ini seperti video game menggunakan tubuhmu," ujar Bridges.
"Selalu ada yang terjadi sepanjang waktu dan kita selalu berpikir apa yang harus kita lakukan dan menebak apa yang dilakukan lawan."
Jika dulu ia hanya ingin sehat dengan Jiu-Jitsu, kini Bridge ingin dirinya semakin baik di setiap pertandingan.
Mengatur pola makan menjadi bagian dari usaha Bridges menjaga berat badannya. Ia menjaga asupan kalori di bawah 2.000 kalori per hari serta membatasi karbohidrat di bawah 100 gram.
Baca Juga : Disangka Kutil Selama 5 Tahun, Wanita Ini Harus Rela Telinganya Diamputasi, Ternyata Ini Penyebab Sebenarnya
Ia juga menjalankan pola modifikasi intermittent fasting pada hari di mana ia merasa tak terlalu aktif serta memodifikasi kalori yang dibutuhkan pada hari olahraga.
Alih-alih meraih cemilan tidak sehat, kini Bridges justru gemar makan cemilan sehat, seperti cemilan almond.
Bridges berhasil menurunkan berat badannya hingga 220 pon (sekitar 91,6 kg) dan kini tengah fokus pada pembentukan otot dan meningkatkan kekuatannya sehingga ia mmpu mengikuti kompetisi Jiu-Jitsu.
Ia bahkan baru saja meraih sabuk biru dan membuatnya merasa semakin lebih baik.
Baca Juga : Ahli: Kucing Belang Tiga Pasti Berjenis Kelamin Betina, Benarkah?
Hal itu tentu saja bukan satu-satunya manfaat positif yang dirasakannya setelah turun berat badan.
"Secara emosional aku menjadi orang yang lebih baik, lebih percaya diri juga untuk bicara dengan orang lain," kata Bridges.
Bahkan, ia kini memiliki kekasih yang baik serta lebih populer di Tinder.
"Dulu aku kerap menjadi bahan candaan bahwa aku akan meninggal di usia 40 tahun, tapi sekarang aku tidak lagi khawatir. Aku yakin akan panjang umur dan punya hidup bahagia," ucapnya.
Baca Juga : Temui Shayetet 13 Israel, Unit Paling Rahasia nan Berbahaya dari Israel
Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehNabilla Tashandra dengan judul "Benci Gym, Pria Ini Turun 91 Kg berkat Latihan Jiu-Jitsu"