Find Us On Social Media :

Momen Memilukan dan Mengerikan Ketika Seorang Wanita Dikurung di Bawah Tanah oleh Keluarganya Sendiri

By Adrie Saputra, Minggu, 27 Januari 2019 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com - Ini adalah momen memilukan yang dialami seorang wanita paruh baya yang menderita gangguan mental parah dan "disimpan" di bawah tanah oleh keluarganya.

Menurut news.com.au, wanita paruh baya itu terkunci di ruang bawah tanah gelap oleh keluarganya sendiri sebelum dia akhirnya diselamatkan oleh polisi.

Wanita Tionghoa yang hanya diidentifikasi dengan nama keluarga Peng, dilaporkan menderita penyakit mental yang parah sejak dia terlibat dalam kecelakaan mobil.

Peng kemudian didiagnosis sakit mental oleh otoritas setempat setelah dia ditahan karena membobol properti tetangganya pada tahun 2012 silam.

Baca Juga : Gemar 'Selfie' di Lokasi Bencana Alam, Pertanda Gangguan Kejiwaan?

Pihak berwenang setempat membantu mensubsidi dengan menyediakan empat hari tinggal di bangsal mental untuk Peng.

Dia dilaporkan kembali ke rumah dalam kondisi stabil setelah perawatan kejiwaan yang telah dikatakan berhasil.

Namun, Peng yang tinggal di kota Xixia di kabupaten Pingshan, Sichuan, kemudian memiliki beberapa gangguan psikotik dan bertindak keras terhadap orang lain tidak lama setelah insiden itu.

Karena kondisinya yang memburuk, keluarganya kemudian memutuskan untuk mengurungnya di ruang bawah tanah mereka untuk menghindari dia melukai tetangga mereka.

Baca Juga : Hijau dan Damainya Ubud, Tak Hanya Tenteramkan Tubuh, Tapi Juga Jiwa

Peng kemudian harus menghabiskan hari-harinya sendirian di ruang bawah tanah.

Dia diberi makanan dan air melalui celah di pintu masuk berbahan logam di ruang bawah tanah.

Masih belum diketahui berapa lama dia telah ditahan di bawah tanah oleh keluarganya sebelum dia akhirnya diselamatkan.

Penduduk di daerah itulah yang pertama menemukan dia ditahan dalam kondisi yang tidak manusiawi sehingga dia akhirnya diselamatkan oleh polisi.

Polisi kemudian membebaskan Peng dan mengirimnya ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. (Adrie P. Saputra/Intisari Online)