Find Us On Social Media :

Waspada! Menurut Penelitian, Autisme pada Anak Perempuan Sering Tidak Terdiagnosis, Bagaimana Bisa?

By Tatik Ariyani, Selasa, 22 Januari 2019 | 19:15 WIB

Intisari-Online.com - Gangguan spektrum autisme adalah suatu kondisi yang memengaruhi cara orang berperilaku, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan orang lain atau biasanya disebut sebagai autisme.

Di antara anak-anak, autisme empat kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Namun, sebuah studi 2013 yang melibatkan hampir 2.500 anak autis menunjukkan bahwa autis pada anak perempuan sering tidak terdiagnosis.

Hal ini bisa menjelaskan mengapa autisme lebih sering terjadi pada anak laki-laki.

Baca Juga : Bagaimana Bisa Wanita Ini Baru Didiagnosis dengan Autisme Setelah Usianya 23 Tahun?

Lalu, mengapa autisme pada anak perempuan sering tidak terdiagnosis?

Gejala autisme

Dilansir dari Healthline, gejala autisme biasanya muncul pada anak usia dini, sebelum usia 2 tahun. Misalnya, bayi mungkin tidak melakukan kontak mata.

Dalam beberapa kasus, mereka mungkin menunjukkan ketidakpedulian terhadap orangtua mereka.

Sekitar usia 2 tahun, mereka mungkin mulai menunjukkan tanda-tanda agresi, gagal menanggapi nama mereka ketika dipanggil, atau bahkan sulit berkembang dalam kemampuan bahasa.

Baca Juga : (Foto) Terkenal Modern, Seperti Inilah Kota London di Tahun 1920-an

Meski begitu, autisme adalah gangguan spektrum, dan tidak semua anak dengan autisme menunjukkan gejala ini.

Namun, secara umum, gejala autisme cenderung melibatkan masalah dengan interaksi sosial dan pola perilaku.

Gejala komunikasi dan interaksi sosial

Anak-anak dan orang dewasa dengan autisme sering mengalami kesulitan berhubungan dengan orang lain.

Baca Juga : Inilah Suku Mangbetu yang Mengubah Kepala Mereka Jadi Memanjang, Mirip Alien!

Ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti:

- Ketidakmampuan untuk melihat atau mendengarkan orang

- Tidak ada respon ketika nama mereka dipanggil

- Resistensi terhadap sentuhan

- Cenderung menyendiri

- Tidak ada gerakan wajah

- Ketidakmampuan untuk memulai percakapan atau melanjutkan pembicaraan

- Berbicara berlebihan tentang sesuatu yang disuka tanpa memerhatikan reaksi orang lain

- Masalah bicara atau pola bicara yang tidak biasa

- Ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi atau mengenalinya pada orang lain

- Kesulitan mengenali isyarat sosial dan arahan sederhana

- Ketidakmampuan untuk memprediksi respon atau reaksi seseorang

- Interaksi sosial yang tidak pantas

- Ketidakmampuan untuk mengenali bentuk komunikasi nonverbal

Baca Juga : Menurut Penelitian, Minum Minuman Bersoda Setelah Berolahraga Dapat Merusak Ginjal

Gejala dan pola perilaku

Orang dengan autisme seringkali memiliki pola perilaku berulang yang sulit untuk diubah. Beberapa pola ini meliputi:

- Melakukan gerakan berulan, seperti bergoyang-goyang

- Mengembangkan rutinitas atau ritual yang tidak dapat diganggu

- Melukai diri sendiri, termasuk menggigit dan membenturkan kepala

- Mengulangi kata dan frasa

- Menjadi sangat suka dengantopik, fakta atau detail tertentu

- Mengalami sensasi cahaya dan suara lebih atau kurang kuat daripada yang lain

- Memperbaiki objek atau kegiatan tertentu

- Memiliki kecenderungan makanan tertentu atau keengganan untuk tekstur makanan

Baca Juga : Apa Itu Penyakit Genetik Yahudi? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Bagaimana gejala autisme pada wanita bisa berbeda?

Gejala autisme pada wanita tidak jauh berbeda dengan pria. Namun, para peneliti percaya bahwa wanita dan anak perempuan lebih mungkin untuk menyamarkan dan menyembunyikan gejala autisme mereka.

Bentuk-bentuk umum penyamaran tersebut meliputi:

- Memaksa diri untuk melakukan kontak mata selama percakapan

- Menyiapkan lelucon atau kalimat terlebih dahulu untuk digunakan dalam percakapan

- Meniru perilaku sosial orang lain

- Meniru ekspresi dan gerak tubuh

Penting untuk dicatat bahwa penelitian yang melihat perbedaan antara autisme pada wanita dan pria sangat kecil atau cacat.

Para ahli masih belum memiliki informasi pasti tentang perbedaan-perbedaan ini, termasuk apakah mereka nyata atau hanya sebagai hasil dari penyamaran.

Namun, salah satu penelitian terbesar yang dilakukan pada subjek menunjukkan bahwa, dibandingkan dengan pria, wanita dengan autisme memiliki:

- Lebih banyak kesulitan sosial dan kesulitan berinteraksi

- Kurang memiliki kemampuan beradaptasi

- Kurang hiper-fokus pada suatu subjek atau aktivitas

- Lebih banyak masalah emosional

- Lebih banyak masalah kognitif dan bahasa

- Lebih banyak masalah perilaku, seperti berakting dan menjadi agresif

Banyak penelitian jangka panjang yang lebih besar untuk menarik kesimpulan tegas tentang autisme pada wanita.

Baca Juga : Sumbangkan Organ Tubuh dan Selamatkan 3 Nyawa Anak Lainnya, Staf Rumah Sakit Beri Penghormatan pada Jenazah Balita Ini