Find Us On Social Media :

Dulu Lahir Dengan Berat 600 Gram dan Tak Punya Harapan Hidup, Kini Begini Keadaan Balita Ini Setelah 3 Tahun

By Mentari DP, Minggu, 20 Januari 2019 | 15:00 WIB

Intisari-Online.com – Tiga tahun lalu, tepatnya pada September 2015, seorang bayi perempuan lahir.

Zariah Donovan, nama bayi perempuan tersebut, lahir saat masih berusia 23 minggu dan enam hari di Rumah Sakit Anak-Anak Utama di Salt Lake City.

Ketika lahir prematur, bayi Zariah hanya memiliki berat badan 1 pon dan 6 ons atau sekitar 0,6 kg.

Tak hanya memiliki berat badan yang sangat kecil, bayi Zariah juga memiliki banyak masalah kesehatan.

Baca Juga : Bayi 4 Bulan Ini Tewas karena Popoknya Tak Diganti Selama 9 Hari Lebih, Bahkan Ada Belatung di Tubuhnya!

Seperti masalah pada jantungnya, sehingga ia harus melakukan operasi jantung terbuka pada usia tiga minggu dan mengembangkan penyakit paru-paru yang parah karena menggunakan respirator pada usia tujuh bulan.

Dengan berbagai masalah tersebut, dokter dari NICU memberitahu kedua orangtuanya, Shawn Donovan dan Vilayvone Thipsouvan, bahwa putri memiliki peluang nol persen untuk bertahan hidup.

Hal ini dikarenakan bayi Zariah menderita penyakit paru-paru yang sangat serius.

Lalu bayi Zariah terlalu lemah untuk pulang. Namun di sisi lain, tidak ada pusat medis terdekat yang dapat menyediakan perawatan yang ia butuhkan.

Ini merupakan perjalanan yang panjang dan emosional bagi pasangan itu. Bahkan mereka tidak pernah berpikir bahwa putri mereka akan bisa merayakan ulang tahun pertamanya.

“Kami diberitahu bahwa ia hanya memiliki 15% peluang untuk bertahan hidup.”

“Jika ia berhasil bertahan, dia berisiko tinggi mengalami beberapa masalah fisik seumur hidup, masalah perkembangan, cerebral palsy, dan masalah penglihatan.”

Baca Juga : Bayi 4 Bulan Tewas karena Diberi Makan Nasi: Ini Alasan Bayi Tak Boleh Diberi Makan Nasi atau Makanan Padat Lainnya

Entah sudah berapa banyak operasi yang bayi Zariah lakukan dan berapa banyak darah yang ditranfusikan ke dirinya.

Ia juga menderita beberapa penyakit seperti pneumonia dan sepsis.

Pada April 2016, pada usia tujuh bulan, bayi Zariah didiagnosis dengan bronchopulmonary dysplasia (BPD), suatu bentuk penyakit paru-paru kronis yang terutama menyerang bayi prematur.

Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan paru-paru dari ventilator mekanik dan menerima oksigen dalam kadar tinggi untuk jangka waktu yang lama.

Peluang kehidupan bayi Zariah pun menurun hingga 0%.

Hingga dia dibawa ke Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio, memiliki program BPD khusus. Mereka setuju untuk menerima dan merawat bayi Zariah.

Padahal rumah sakit tersebut berjarak sekitar 1.700 mil jauh dari rumah mereka.

Di Rumah Sakit Anak Nationwide, bayi Zariah menjalani terapi fisik yang luas, terapi wicara, dan terapi okupasi. Di mana semua terapi tersebut berada di antara hidup dan kematian.

Untungnya kedua orangtua bayi Zariah sangat supportif.

Diketahui Donovan berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke Ohio untuk berada di dekatnya.

Sementara Thispouvian tetap tinggal di Sandy, Utah, bersama putri mereka yang lebih tua, Raven, yang kini berusia empat tahun.

Baca Juga : Lambung Bayi 4 Bulan Ini Pecah Lalu Meninggal Setelah Diberi Makan Nasi Utuh oleh Ibunya

“Ini adalah tiga tahun tersulit dalam keluarga kami,” kata Thipsouvan.

“Ada bagian dari diriku yang begitu ketakutan karena berjauhan dengan anakku.”

Lalu semua itu pada akhirnya terbanyar lunas ketika untuk pertama kalinya pasangan ini menyaksikan putri mereka berjalan untuk pertama kali.

Ya, setelah fisik Zariah yang saat ini sudah berusia tiga tahun, lebih baik.

Perlahan tapi pasti kondisinya membaik dan paru-parunya juga membaik.

Dan akhirnya, pada hari Selasa (15/1/2019), setelah 1.221 hari atau tiga tahun dan empat bulan berada di NICU, kini Zariah resmi keluar dari NICU.

Sekarang, dia dipindahkan ke PICU di Rumah Sakit Anak Primary di Salt Lake City.

Walau begitu, tidak semua orang belum bisa menemui Zariah. Sebab, dia memerlukan waktu.

Jika dokter sudah melakukan pemeriksaan total, baru Zariah Zariah akan diizinkan untuk pulang.

“Ini sebuah keajaiban. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu anak kami,” tutup Thipsouvan.

Baca Juga : Ngeri, Bayi 'Terpenggal' saat akan Dilahirkan karena Perawat Menarik Terlalu Keras