Kisah Ketegaran Gadis Kecil yang Habiskan Seluruh Hidupnya di Rumah Sakit

Adrie Saputra

Penulis

Lilly Lawrence dilahirkan dengan berbagai masalah kesehatan yang parah tetapi membuat keluarganya kagum dengan kekuatannya

Intisari-Online.com - Lilly Lawrence dilahirkan dengan berbagai masalah kesehatan.

Hal itu pula yang mengakibatkan dirinya harus menghabiskan seluruh hidupnya di rumah sakit.

Meskipun kesehatannya buruk, keluarganya mengatakan bahwa Lilly dilimpahi kasih sayang oleh staf rumah sakit yang memberikan perawatan luar biasa, sepanjang waktu.

Mereka kagum dengan keberaniannya, kemampuan untuk berjalan dan berbicara melawan rintangan.

Baca Juga : BPJS Kesehatan Tak Lagi 100% Gratis, Ini Rincian Biaya yang Harus Ditanggung Peserta Jika Berobat atau Dirawat

Dilansir dari Walesonline.com, Sabtu (19/1), Kakeknya, Glyn Lawrence mengatakan, “Dia memiliki kepribadian dan berkomunikasi dengan caranya sendiri."

"Dia bisa menjadi diva saat dia menginginkannya. Aku akan mendandaninya dan memilihkan baju padanya. Dia lalu akan menggelengkan kepala hingga ada empat atau lima pakaian yang berbeda diletakkan di tempat tidur."

Baca Juga : Kisah Pilu Bocah yang Membawa Jasad Ibunya Seorang Diri ke Pemakaman Setelah Tetangga Menolak Membantunya

Gangguan kesehatan Lilli termasuk penyakit paru-paru kronis, keterlambatan perkembangan, dan peningkatan tekanan darah.

Karena dia menjadi pasien yang tinggal permanen di rumah sakit, Lilly diberi kamar tidurnya sendiri yang dapat dipersonalisasikan keluarganya.

"Itu penuh dengan DVD, mainan, dan buku sehingga dia tidak pernah kekurangan cerita," tambah Glyn.

"Dia sangat senang di rumah sakit. Staf perawat seperti keluarga kedua baginya. Bahkan, mereka biasa berebut tugas untuk menjaga Lily."

Baca Juga : Kutub Magnet Bumi Bergeser, Ilmuwan pun Khawatir, Bagaimana dengan Indonesia?

Glyn, dari Wrexham, mengatakan staf rumah sakit di Wrexham Maelor berusaha membuat kehidupan Lilly di bangsal senyaman mungkin.

Mereka memberinya pengalaman yang ingin dimiliki oleh setiap balita, mulai dari mencebur ke kolam renang hingga menempel di cat.

Mereka bahkan menyekop salju dari luar sehingga dia bisa menyentuhnya untuk pertama kalinya.

"Saya senang pergi ke bangsal dan bermain dengannya. Kami akan bermain kuda-kuda-an, dia akan duduk di atas lutut saya dan saya akan memantulkannya ke atas dan ke bawah untuk waktu yang lama," kata pria 63 tahun itu.

Baca Juga : Ini 11 Tanda Tubuh Penting yang Jangan Pernah Diabaikan, Salah Satunya Berat Badan Turun Drastis

"Aku adalah kakek yang sangat bangga."

Awalnya, dokter takut pada Lilly, yang lahir pada Oktober 2015, tidak akan bertahan sampai Natal berikutnya.

Tetapi ketika dia mencapai usia dua setengah tahun, Lilly, yang juga terlahir dengan Down sindrom mulai mengalami masalah pernapasan.

Baca Juga : Waspada 'Supermoon', BMKG Ingatkan Pasang Maksimum Air Laut di Wilayah Ini, Pesisir Utara Jakarta Salah Satunya

Glyn dan anggota keluarga lainnya disuruh pergi ke rumah sakit dengan cepat untuk berada di sisinya.

Manajer lingkungan Rebecca Morris mengatakan, "Tim sangat bersemangat untuk mengambil bagian mengurus Lilly."

"Kami bersemangat tentang apa yang kami lakukan di bangsal ini, itu adalah pekerjaan yang menuntut, tetapi bekerja di sini juga merupakan pekerjaan yang sangat bermanfaat," katanya.

Manajer layanan kesehatan anak dan bayi, Martin McSpadden, menambahkan:

"Seperti biasa saya berterima kasih kepada staf, pasien dan keluarga mereka karena begitu terbuka tentang berbagi cerita mereka dan saya pikir ini penting karena telah menyadarkan bahwa ada keluhan serupa di luar sana."

Baca Juga : Bedanya Kehamilan di Usia 20-an, 30-an, dan 40-an, Mana yang Paling Baik dan Mana yang Paling Berbahaya?

Artikel Terkait