Find Us On Social Media :

Kutub Magnet Bumi Bergeser, GPS di Ponsel Bisa Terpengaruhi

By Muflika Nur Fuaddah, Minggu, 20 Januari 2019 | 08:30 WIB

Medan magnet tersebar secara tidak seimbang dalam kaitan dengan kekuatannya dan memberikan perlindungan yang lebih sedikit jika melemah.

Wilayah ini, terutama pada ketinggian tinggi, lebih peka terhadap angin tenaga surya.

"Peralatan atmosferik, satelit dan teleskop lebih peka terhadap kerusakan jika berada di atas wilayah ini," kata Trindade.

Penyebab

Baca Juga : Akhir Tragis Kakek 74 Tahun Setelah Menang Lotre Rp21 Miliar dan Tinggalkan Keluarganya Demi Wanita 18 Tahun

Para ilmuwan masih berusaha memahami penyebab di balik perubahan tersebut.

Gerakan Kutub Utara kemungkinan terkait dengan arus cepat logam cair di bawah kerak Bumi di Kanada, seperti yang diungkap kajian Leeds University tahun 2017.

Philip W. Livermore, salah satu penulisnya, mengatakan ini dapat memperlemah medan magnet di atas Kanada sementara yang di atas Siberia tetap kuat.

Ini akan "menarik" kutub lebih cepat ke arah Rusia.

Medan magnet Bumi sangat beragam sehingga kutub magnet utara dan selatan telah berubah tempat beberapa kali sejak planet terbentuk.

Konfigurasi saat ini telah ada sejak sekitar 700.000 tahun, tetapi ini dapat mulai berubah kapan pun.

Baca Juga : Masih Ingat Penggemar Berat Angelina Jolie yang Lakukan 50 Operasi Plastik? Ini Kabar Barunya

Pengaruh

Marcia Ernesto, geolog lain di Sao Paulo University percaya perubahan letak kutub memerlukan waktu 1.000 tahun.

Jadi apakah kita perlu mengkhawatirkannya? Para ilmuwan mengatakan hal ini dapat menyebabkan masalah teknologi dan mempengaruhi spesies binatang yang bergantung kepada navigasi, termasuk lebah, salmon, kura-kura, paus, bakteri dan burung dara.

"Percepatan perubahan medan magnet dapat menjadi isyarat akan terjadinya perubahan kutub. Tetapi ini dapat juga merupakan perubahan sesaat," kata Ernesto.

Baca Juga : Sempat Putus Kontrak dengan BPJS, Inilah Daftar Rumah Sakit yang Direkomendasikan untuk Diperpanjang Kembali

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN) Thomas Djamaluddin, perlu adanya sedikit koreksi.

"Bukan merevisi, tetapi mengoreksi arah utara yg ditunjukkan kompas beberapa derajat sesuai tabel koreksi atau aplikasi koreksi deklinasi magnetik," kata Thomas melalui pesan singkat, Rabu (16/01/2019).

"Koreksi terbesar untuk wilayah sekitar kutub, misalnya para pelaut di laut Arktik," tambahnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kutub Magnet Bumi Bergeser, Ahli Sebut Bisa Pengaruhi GPS di Ponsel"