Find Us On Social Media :

Demi Selamatkan Nyawanya, Dokter Tranfusikan 15 Kaleng Bir ke Perut Pasien Ini, Ini Alasannya

By Mentari DP, Kamis, 17 Januari 2019 | 17:45 WIB

Intisari-Online.com – Seperti yang Anda ketahui bahwa minum bir terlalu banyak tidak baik untuk kesehatan kita.

Tidak hanya bir, namun juga minuman beralkohol lainnya.

Tapi bagaimana jika seorang dokter metranfusikan bir ke dalam tubuh pasien?

Eits, jangan berpikiran bahwa dokter tersebut melakukan mal praktek atau melakukan kesalahan. Ada alasan mengapa ia melakukannya.

Baca Juga : Kopi Paling Populer di Dunia Terancam Punah, dan Itu Adalah Salah Kita Sendiri

Apa itu?

Dilansir dari ladbible.com pada Kamis (17/1/2019), seorang pria bernama Nguyen Van Nhan dirawat di di rumah sakit di Vietnam karena keracunan alkohol.

Menurut dokter, kadar metanol di hatinya sangat tinggi.

Sehingga, untuk menyelamatkan nyawanya, dokter spesialis dokter harus mentransfusikan lima liter bir atau sekitar tiga kaleng bir langsung ke perutnya.

Setelah dokter melakukannya, mereka akan melihat bagaimana tubuh pasien bereaksi.

Karena tidak terjadi reaksi lain, dokter lantas memberi satu kaleng bir setiap jam sampai total 15 kaleng. Dan pasien pun akhirnya sadar kembali.

Baca Juga : Dikenal Sebagai Salah Wanita Tercantik Dalam Sejarah, Ini Deretan Foto Masa Kecil Putri Diana

Apa fungsi pemberian bir tersebut?

Kepala unit perawatan intensif rumah sakit, Dr. Le Van Lam, mengungkapkan bahwa kadar metanol dalam darah pasien adalah 1.119 kali lebih tinggi dari batas rata-rata.

Dokter menjelaskan bahwa ketika seseorang minum alkohol, tubuh mereka terus melepaskannya ke dalam aliran darah mereka.

Walau dia mereka berhenti minum, mereka tidak sadar, kadar alkohol terus meningkat.

Dokter spesialis tersebut mengatakan minuman keras datang dalam dua bentuk, metanol dan etanol.  Tetapi hati manusia memecah etanol terlebih dahulu.

Menurut catatan, pasien tersebut kehilangan kesadaran ketika metanol dalam tubuhnya teroksidasi untuk membuat formaldehida, yang pada gilirannya mengarah pada pembentukan asam format.

Mentranfusikan lebih dari selusin liter bir ke dalam perut pasien akan memberi dokter waktu untuk melakukan dialisis dan menghentikan formaldehida menjadi asam format.

Diketahui formaldehida adalah senyawa kimia yang dalam bentuk cairan disebut formalin dan bisa menyebabkan kanker.

Baca Juga : Mirip di Jepang, Rumah-rumah di Italia Ini Juga Diobral Sangat Murah, Hanya Rp14.000, Berminat?

Apakah cara perawatan seperti ini sering dilakukan dokter?

Dokter darurat Hans-Jörg Busch, dari rumah sakit Universitas Freiburg, mengatakan kepada kantor pers Jerman bahwa itu adalah cara 'tidak biasa' dalam merawat seseorang.

Tetapi teorinya terkenal.

"Perawatan dengan 15 kaleng bir agak tidak biasa, tetapi dipahami dengan baik. Mungkin rekan-rekan Vietnam tidak memiliki alkohol lain saat itu,” ucap dr. Busch.

“Namun daripada mempermasalahkan apa jenis alkohol yang digunakan, jauh lebih penting melakukan perawatan sesegera mungkin.”

Sehingga dengan adanya kasus ini, dokter ini memberitahu bahwa minum alkohol terlalu bisa sangat membahayakan nyawa kita.

Ada baiknya kita berhenti atau tidak mencoba minum alkohol.

Ini dilakukan agar hati kita tetap sehat dan tidak menimbulkan masalah dikemudian hari.

Baca Juga : Selain 'Menikah' di Masa Subur, Ini 5 Hal yang Dapat Wanita Lakukan Agar Cepat Hamil