Find Us On Social Media :

Kisah Ibu Paling Produktif Dalam Sejarah, Hamil 27 Kali dan Lahirkan 69 Anak

By Mentari DP, Minggu, 13 Januari 2019 | 14:00 WIB

Intisari-Online.comWanita melahirkan satu anak tentu biasa. Kalau melahirkan anak kembar? Jarang tapi cukup banyak di dunia.

Tapi bagaimana jika ada seorang wanita yang melahirkan 69 anak?

Kaget? Jangan dulu.

Nyatanya memang ada seorang wanita yang melahirkan 69 anak. Namanya Valentina Vassilyeva.

Baca Juga : Gadis India Lahir dengan Mata Hijau, Rambut Merah dan Kulit Putih, Beginilah Penampilannya Sekarang Ketika Sudah Dewasa

Dan ia adalah pemenang rekor Guinness World Record untuk wanita yang melahirkan anak terbanyak yang pernah ada.

Dilansir brightside.me pada Minggu (13/1/2019), Valentina melahirkan 69 anak pada abad ke-18. Dia berasal dari Rusia.

Valentina Vassilyeva merupakan istri pertama seorang petani bernama Feodor Vassilyev dari Shuya, Rusia.

Keluarga ini hidup pada tahun 1700-an, antara 1707-1782.

Namun Valentina diyakini telah meninggal pada usia 76, setelah meninggalkan 69 anak, di mana hanya 2 yang meninggal saat masih bayi.

Valentina tidak hamil sebanyak 69 kali. Namun hanya 27 kali. Tapi 16 di antaranya kembar, 7 kembar tiga, dan 4 kembar empat.

Oleh karenanya, Guinness World Records dalam website resminya, guinnessworldrecords.com,  Valentina disebut sebagai "ibu paling produktif dalam sejarah”.

Baca Juga : Tukang Pijat Ilegal Asal Malaysia di Palembang Diamankan, Sehari Bisa Untung Rp1 Miliar

Tentu hal tersebut merupakan rekor yang besar. Karenanya di zaman sekarang orangtua perlu memikirkan 1.000 kali untuk punya banyak anak.

Tak heran beberapa ahli pun kadang sulit mempercayainya.

Didera rasa penasaran sekaligus takjub, para ahli pun mulai menghitung tahun-tahun ‘subur’ Valentina.

Berikut laporannya.

Valentina dilaporkan hidup antara tahun 1725 hingga 1765. Total dia berusia 40 tahun sebelum dilaporkan meninggal dunia.

Tapi ia melahirkan sebanyak 27 kali.

Ingat, Anda mungkin tahu bahwa rata-rata kehamilan rata-rata membutuhkan waktu 40 minggu.

Namun, semakin banyak anak yang Anda miliki di dalam rahim, semakin besar kemungkinan persalinan Anda akan datang lebih awal.

Menurut perhitungan BBC, waktu kehamilan Valentina sekitar 37 minggu ketika dia hamil anak kembar, kehamilan 32 minggu ketika hamil kembar tiga, dan kehamilan 30 minggu ketika hamil kembar empat.

Total dari waktu, sekitar 936 minggu untuk hamil.

Lalu satu tahun terdiri dari 52 minggu, jadi jika kita membagi angka yang dihasilkan, kita mendapatkan 18 tahun.

Jadi, Valentina menghabiskan 18 tahun dalam hidupnya dalam keadaan hamil.

Baca Juga : Bukan Cuma Pahlawan Pendidikan, Guru Cantik Ini Bahkan Rela Mengorbankan Nyawanya untuk Seorang Gadis Kecil

Pakar reproduksi sulit untuk percaya

Secara teori, ada beberapa fakta yang membuat pakar reproduksi sulit untuk percaya dengan kasys Valentina.

Pertama-tama, ada yang namanya ovulasi multipel, yaitu ketika tubuh wanita melepaskan beberapa sel telur per siklus.

Namun ini hanya kasus langka di mana hanya terjadi sekitar 5-10% dari semua siklus Anda.

Tapi sindrom ini cukup umum pada kehamilan multi-etnis (orangtua yang berbeda etnis) dan terjadi pada 21-30% kasus.

Kedua, kehamilan dan persalinan adalah hal yang menantang bagi tubuh wanita.

Ketika kehamilan berjalan satu per satu kurang dari 18 bulan, risiko komplikasi meningkat baik untuk ibu dan bayi.

Tubuh wanita tidak punya cukup waktu untuk pulih dari semua perubahan yang disebabkan oleh kehamilan sebelumnya.

Sekarang, jika 2 kehamilan back-to-back sudah berisiko, bayangkan memiliki 27 dari mereka, tanpa punya waktu untuk istirahat.

Ketiga, para ahli meragukan bahwa banyak anak-anak (serta ibu mereka) akan bertahan hidup setelah kejadian ini.

Ingat kejadian tersebut terjadi di pedesaan Rusia abad ke-18.

Pada saat itu, setiap kehamilan adalah risiko. Tambahkan fakta bahwa mereka adalah petani dan harus bekerja dan merawat anak-anak pada saat yang sama.

Entah apa terjadi pada saat itu, kita belum tahu. Namun kasus Valentina membuat para pakar reproduksi lebih giat dalam melakukan penelitian.

Baca Juga : Ini 6 Kesalahan Saat Anda Coba Meningkatkan Keseimbangan Tubuh