Penulis
Intisari-Online.com - Agesilaus II adalah raja yang memerintah negara kota Yunani kuno Sparta selama abad ke-4 SM.
Dia berasal dari keluarga Eurypontid, salah satu dari dua dinasti kerajaan Sparta (yang lainnya adalah keluarga Agiad).
Raja Spartan ini mungkin terkenal karena kemenangannya melawan Persia di Anatolia, serta keberhasilannya dalam Perang Korintus.
Hingga kekalahan Spartan oleh Thebans di Pertempuran Leuctra, yang terjadi pada masa pemerintahan Agesilaus pada 371 SM, yang bagaimanapun, mengakhiri dominasi Spartan di Peloponnese.
Baca Juga : Muncul Gejala Baru DBD, Ternyata Sudah Tak Ada Lagi Bintik Merah di Kulit
Agesilaus adalah putra kedua Archidamus II, seorang raja Spartan memerintah dari sekitar 477 SM hingga 426 SM dengan istri keduanya, Eupolia, putri Melesippidas.
Setelah Archidamus wafat, tahta diserahkan kepada saudara tiri Agesilaus, Agis II, yang memerintah negara kota itu sampai tahun 400 SM.
Seharusnya penerus Agis adalah putranya, Leotychidas.
Namun, ada desas-desus bahwa ayah kandung bocah ini sebenarnya adalah Alcibiades, seorang jenderal Athena yang telah tinggal di Sparta selama beberapa waktu sebagai pengasingan.
Baca Juga : Ini 8 Cara Terbaik Disiplinkan Anak, Tanpa Sedikitpun Memarahinya
Didukung oleh jendral Sparta yang kuat, Lysander (yang juga kekasih Agesilaus ketika ia masih muda), akhirnya Agesilaus dinobatkan sebagai raja Sparta baru dari keluarga Eurypontid.
Sebagai raja, Agesilaus memihak pada ephor dan senator, dua kelompok orang dalam sistem politik Spartan yang secara tradisional tidak disukai karena kebiasaan mereka untuk mencari muka.
Agesilaus sebagai Komandan Militer
Baca Juga : Hati-hati! Hasil Riset Ahli Menunjukkan Ada Potensi Gempa Besar di Pulau Jawa Termasuk Jakarta
Dalam kapasitasnya sebagai komandan militer, kampanye pertama Agesilaus adalah melawan Persia di Anatolia, dengan tugas membebaskan negara-negara kota Yunani di sana.
Agesilaus berhasil dalam kampanyenya, dan memperoleh beberapa kemenangan melawan Persia, Pharnabazus dan Tissaphernes.
Namun, dia dipanggil kembali ke daratan Yunani pada musim semi 394 SM, karena beberapa pemberontakan melawan hegemoni Spartan di sana.
Boeotian dikalahkan di dekat Coronea pada tanggal 14 Agustus 394 SM.
Baca Juga : Mengenal Operasi Bariatrik yang Bantu Arya Turunkan Berat Badan Hingga 100 Kg
Pada saat ini, Perang Korintus telah dimulai, dan Agesilaus akan tetap di daratan Yunani untuk melindungi kepentingan Spartan.
Hegemoni Spartan tidak akan bertahan lama, karena ketidakpuasan tumbuh di negara-negara kota lainnya.
Thebes, misalnya, memberontak pada 379 SM, dan telah berhasil melawan Spartan.
Baca Juga : Gunung Agung Meletus: Bagi NASA Itu Berita Bahagia Bagi Kehidupan Umat Manusia
Keberhasilan ini pada gilirannya memungkinkan orang Athena untuk mengatur kembali kerajaan mereka menjadi Konfederasi Athena Kedua.
Agesilaus terus melayani sebagai raja, meskipun ia memulai karirnya sebagai kapten tentara bayaran pada tahun 367 SM.
Pada tahun itu, ia dipekerjakan oleh Ariobarzanes, seorang satrap yang memberontak melawan raja Persia.
Belakangan dia melayani raja Mesir Teos, yang berencana menyerang orang Persia di Suriah.
Firaun, bagaimanapun, digulingkan, dan Agesilaus memihak penguasa baru, Nectanebo II.
Agesilaus dan tentara bayarannya dikirim ke Mendes untuk menyingkirkan seorang yang berpura-pura naik tahta, dan kemudian dikirim kembali ke Sparta.
Namun, ketika raja mencapai Kirene, dia jatuh sakit dan mati.
Baca Juga : Athena Vs Sparta, Perang Terlama dalam Sejarah yang Berakhir dengan Kehancuran untuk Kedua Negara