Find Us On Social Media :

Puluhan Jemaah Umroh Terkatung-katung di Tanah Suci: Ini Ciri Biro Travel Umroh Nakal, Wajib Dicatat!

By Ade S, Rabu, 2 Januari 2019 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Biro travel umroh nakal kembali memakan korban. Kali ini nasib 25 orang jemaah umroh asal Indonesia terkatung-katung di Jeddah.

Mereka yang sebelumnya dijadwalkan kembali ke Indonesia pada 29 Desember 2018 harus menghadapi ketidakjelasan kondisi mereka dari pihak travel umroh swasta berinisial B.

Saat para jemaah menghubungi biro umroh tersebut, mereka justru diminta untuk membeli tiket untuk pulang terlebih dahulu baru kemudian nanti uang penggantian pembelian tiket akan ditransfer pihak travel.

Namun, salah seorang keluarga jemaah mengaku meski ada yang sudah mencoba memesan tiket terlebih dahulu, pihak travel tak kunjung mentransfer uang pengganti.

Baca Juga : Kena Tipu First Travel, Mak Upiak Akhirnya Tetap Berangkat Umroh Berkat Bantuan Netizen Indonesia

Ya, meski tidak semua biro travel umroh bermasalah, kita tentu patut lebih teliti jika ingin memilih.

Sebab, selain terkatung-katung di negeri orang tanpa kejelasan, jemaah yang menjadi korban biro travel umroh nakal kadang juga tak mendapat akomodasi yang memadai.

Mulai dari tempat menginap yang tak layak, hingga makanan yang tak memungkinkan untuk disantap jemaah.

Agar terhindar dari 'mimpi buruk' tersebut, berikut ini dipaparkan ciri-ciri perusahaan travel nakal‎, seperti dikutip dari artikel kompas.com berjudul "Agar Tidak Tertipu, Kenali Ciri-Ciri Travel Umrah Nakal":

Baca Juga : Lagi, Ribuan Orang Jadi Korban Penipuan Biro Umroh. Total Kerugian Rp37,8 Miliar

Pertama, memberikan promo umrah dengan harga yang tidak masuk akal Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi ‎Penyelenggara Haji dan Umrah Indonesia (Amphuri), Rinto Raharjo mengatakan, perusahaan travel diperbolehkan memberikan harga promo tetapi harus masuk akal. Menurut Rinto, jika tidak masuk akal, perusahaan travel tersebut harus dihindari. Ia mencontohkan harga promo yang tidak masuk akal adalah sebesar Rp 14 juta. "‎Minimal umrah itu Rp 18 juta - Rp 19 juta, itu juga saat low season. Kalau harga Rp 14 juta, harga tiketnya saja Rp 13 juta, belum makan, belum hotel, belum pengantar. Jadi kalau ada promo dengan harga segitu sudah pasti kebohongan," ujar Rinto saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/8/2017). Kedua, ada masa tunggu perjalanan umrah Rinto menerangkan, perjalanan umrah pada prinsipnya tidak memiliki masa tunggu seperti halnya perjalanan haji.

Jika masyarakat telah membayar lunas biaya umrah, maka bisa langsung diberangkatkan. "Kalau umrah itu pada dasarnya cash and carry, Jadi bohong besar, kalau bayar dulu tapi berangkatnya nanti. Itu enggak mungkin," jelas dia.

Baca Juga : Banyak Jamaah Umroh Tidak Pulang dan Jadi TKI Ilegal, Pemerintah Ancam Biro Travel Umroh

Ketiga, tidak punya izin perjalanan umrah Rinto menambahkan, perusahaan travel umrah harus mempunyai izin perjalanan umrah dari Kementerian Agama. Jika tidak mempunyai izin, maka sudah dipastikan bahwa perusahaan travel tersebut penipu. Menurut dia, masyarakat bisa melihat informasi perizinan dari laman Kementerian Agama, atau bisa menanyakan perizinan dari asosiasi-asosiasi perjalanan umrah. "Jadi jangan terlalu percaya oleh omongan orang. Harus teliti," pungkas dia.

Baca Juga : Jemaah Indonesia Digendong Jemaah Asal Suriah Sepanjang 2 Km karena Hampir Pingsan saat Berhaji, Mengharukan