Meski Kol Bernutrisi, Orang dengan 5 Kondisi Berikut Tidak Disarankan Mengonsumsinya

Tatik Ariyani

Penulis

Jika dikonsumsi dalam kondisi yang tidak tepat, kol atau kubis dapat memberikan beberapa efek samping.

Intisari-Online.com -Kembang kolatau kubis kelihatannya sangat enak.

Tetapi, jika dikonsumsi dalam kondisi yang tidak tepat dapat memberikan beberapa efek samping.

Selain itu, kol mengandung gula yang tidak bisa dicerna yang bisa mematikan tubuh.

JikaAnda menyukai kol atau mengonsumsi kol dalam jumlah besar, bersiaplah mengalami efek sampingnya.

Baca Juga : Tempelkan Kubis ke Payudara, Kurang dari 20 Menit Anda Akan Rasakan Manfaatnya, Coba Saja!

Bagi sebagian orang, mungkin ada yang sebaiknya tidak disarankan untuk mengonsumsi kol.

1. Memililiki kandungan gas tinggi

Seperti beberapa sayuran seperti brokoli dan kembang kol, kol tidak mudah dicerna oleh enzim yang ada di tubuh.

Itulah sebabnya ketika sayuran mencapai usus besar, merasa kembung, atau bersendawa.

Solusinya adalah tidak berhenti makan tetapi memakannya dalam jumlah yang terkontrol.

Baca Juga : Viral, Pernikahan dengan Maskawin Sepasang Sendal, Ternyata Ada Kisah Bijak di Baliknya

2. Masalah dengan tiroid

Makan banyak kol sepanjang hari dapat mengganggu fungsi tiroid.

Hal ini disebabkan fakta bahwa kol menyebabkan kekurangan yodium dalam tubuh.

Konsumsi berlebihan sayuran ini dapat mengembangkan beberapa masalah yang berhubungan dengan tiroid, seperti hipertiroidisme.

Masalah ini bisa semakin menjadi terutama jika Andajuga makan sayuran berdaun lain seperti bayam dan kangkung.

Baca Juga : 5 Minuman Enak yang Bikin Anda Tidur Nyenyak Sekaligus Bantu Turunkan Berat Badan

3. Diare

Beberapa orang memiliki masalah pencernaan dan penyakit seperti sindrom usus, sehingga harus menghindari kol.

Serat yang ada dalam kol bermanfaat, tetapi hanya jika dikonsumsi dalam jumlah kecil.

Kelebihan serat dan gula dapat menyebabkan masalah usus dan diare.

4. Punya kadar gula darah yang rendah

Mengatur gula darah sangat diperlukan dalam tubuh karena dapat menyebabkan diabetes.

Padahal kol sebenarnya memiliki kemampuan mengontrol kadar gula darah dalam tubuh dan mencegah diabetes.

Makan sayuran berdaun dalam jumlah besar dapat menyebabkan kadar gula menurun sangat rendah.

Ini bisa menjadi penyebab utama hipoglikemia jika tidak hati-hati.

5. Ibu menyusui

Jika Andasedang di masa menyusui, coba hindari makan kol sementara.

Ini karena gas dapat berkembang pada orang dewasa dengan makan kol.

Penelitian menunjukkan bahwa diet kol dapat berdampak pada bayi juga.

Ini mungkin merupakan akar penyebab kolik pada bayi. (Amelia Puteri)

Artikel ini pernah tayang di nakita.grid.id dengan judul "Makan Kubis Tidak Disarankan untuk Orang dengan Kondisi Kesehatan Ini"

Baca Juga : Jangan Membuang Sampah dan Meneteskan Air Mata di Tahun Baru, Berikut Tradisi Tahun Baru di Beberapa Negara

Artikel Terkait