Penulis
Intisari-Online.com – Dibanding ular, laba-laba memang memiliki bentuk yang lebih kecil.
Namun bukan berarti Anda bisa ‘bahagia’ jika digigit laba-laba. Sebab, terkadang ada jenis laba-laba yang mematikan.
Sehingga, jika Anda tergigit olehnya, maka Anda bisa mengalami hal mengerikan. Dari terluka hingga meninggal.
Contohnya kasus di bawah ini.
Baca Juga : Kolesterol Anda Tinggi? Tambahkan 10 Makanan Terbaik Ini untuk Menurunkannya Tanpa Obat
Dilansir dari livescience.com pada Minggu (30/12/2018), kasus ini diterbitkan pada bulan Juli di Canadian Journal of Emergency Medicine.
Di mana pria berusia 50 tahun itu digigit laba-laba ketika dia berjalan melalui rumput tinggi di Ontario selatan, Kanada.
Awalnya, pria itu tidak terlalu memikirkan gigitan tersebut. Sebab ketika ia merasakan gigitan, itu seperti memukul laba-laba tersebut.
Tapi dua jam kemudian, pria itu merasakan sakit yang luar biasa di kakinya. Dan pada keesokan paginya, rasa sakitnya sangat parah dan mengalami kram di perutnya.
Sehingga dia memutuskan untuk pergi ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Ottawa.
Dr. Matthew Carere, dokter yang memeriksanya,mengira sakit perutnya disebabkan oleh batu ginjal dan menduga gigitan laba-laba itu hanya kebetulan.
Setelah diperiksa dan diberi obat, ia pun diperbolehkan pulang.
Namun, ia kembali lagi hari itu karena sakit perutnya memburuk, sehingga dokter mengirimnya ke rumah sakit yang lebih besar untuk pemeriksaan tambahan.
Gejala
Ketika tiba di rumah sakit Carere, pria tersebut dilaporkan sangat kesakitan dan banyak berkeringat, dan kedua kelopak matanya bengkak.
Tekanan darahnya sangat tinggi dan CT scan mengungkapkan bahwa kandung kemihnya membesar.
Baca Juga : Sejarah Yerusalem: Direbut 20 Kali, Diklaim Banyak Kekaisaran dan 3 Agama
Si pria memberi tahu dokter soal gigitan laba-laba, tetapi setelah memeriksa kulitnya dengan cermat, dokter tidak menemukan bukti gigitan atau ruam.
Namun, meskipun tidak ada tanda, dokter mencurigai pria itu digigit bukan dengan laba-laba biasa.
Ada kemungkinan ia digigit oleh laba-laba hitam utara (northern black widow spider), spesies yang ditemukan di Ontario selatan.
Di mana laba-laba hitam utara memiliki berbagai racun yang mungkin bertanggung jawab atas berbagai gejala si pria rasakan setelah gigitan.
Dari berbagai racun tersebut, ada namanya latrodectism, yang mencakup gejala seperti tekanan darah tinggi, keringat berat, dan nyeri otot.
Racun itu mengandung enzim yang menyebabkan banjir neurotransmiter, yang merupakan bahan kimia yang mengirimkan sinyal dari satu neuron ke neuron berikutnya, serta vasodilator, yang merupakan zat yang memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah.
Pelepasan salah satu neurotransmitter semacam itu, yang disebut asetilkolin, mungkin menjadi salah satu alasan mengapa pria itu mengalami retensi urin (mengalami kesulitan kencing) setelah gigitan laba-laba.
Dokter juga mencatat bahwa faktor lain mungkin usia pria itu di mana ia sudah berusia 50 tahun dan kemungkinan memiliki semacam pembesaran prostat.
Hingga berita ini diturunkan para dokter tidak dapat secara definitif membuktikan bahwa gigitan laba-laba adalah penyebab retensi urin pria tersebut.
Apalagi mereka belum pernah mendengar kasus ini dalam literatur medis.
Hingga pada akhirnya pria itu dirawat di rumah sakit selama dua hari dan dokter memasukkan kateter untuk mengalirkan urin dari kandung kemih dan mengendalikan tekanan darah.
Sekarang, pasien sudah bisa kencing tanpa masalah.
Baca Juga : Kisah Memilukan Tan, Selama 43 Tahun Menikah Wanita Ini Keguguran 5 Kali Akibat Ulah Suaminya
Selain kasus di atas, ada beberapa kasus kesehatan dari gigitan laba-laba. Ini beberapa efek aneh dari gigitan laba-laba pada manusia.
Merangsang ereksi
Pada 2007, para peneliti menemukan bahwa gigitan laba-laba pengembara Brasil dapat menyebabkan ereksi panjang dan efek menyakitkan lainnya pada pria.
Efeknya terjadi karena racun laba-laba meningkatkan kadar oksida nitrat, yang merupakan bahan kimia yang meningkatkan aliran darah.
Membunuh jaringan manusia
Meskipun ada beberapa kasus "nachrotic arachnidism" di mana racun laba-laba membunuh jaringan manusia, kasus seperti ini sangat jarang.
“Hanya terjadi satu kasus jaringan manusia yang mati dilaporkan per 5.000 gigitan laba-lab,” kata Dr. Scott Weinstein, ahli toksinologi di Rumah Sakit Wanita dan Anak di Adelaide Utara, Australia Selatan.
Ruam aneh
Beberapa orang mengembangkan reaksi kulit yang tidak terduga terhadap gigitan laba-laba.
Contoh seorang pasien berusia 66 tahun di Prancis mengalami ruam aneh setelah digigit laba-laba.
Pria itu memiliki ruam besar di lengannya, yang kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuhnya.
Dokter mendiagnosis pria itu dengan kondisi yang disebut pustulosis exanthematous general generalized (AGEP).
Perlu diketahui efek gigitan laba-laba kepada setiap orang berbeda tergantung apa jenis laba-laba dan bagaimana kesehatan orang yang digigit.
Hanya saja, anak-anak dan lansia sangat rentan terhadap gejala ekstrem akibat gigitan laba-laba beracun.
Namun, kebanyakan orang yang digigit sangat tidak mungkin mengalami gejala yang parah, kata para peneliti.
Baca Juga : Gemar Eksekusi dan Bakar Manusia, Geng Kriminal Ini Memakan Korban