Find Us On Social Media :

Pagi Tadi, Gunung Agung Bali Kembali Mengeluarkan Erupsi, Ini Penjelasan Selengkapnya!

By Afif Khoirul M, Minggu, 30 Desember 2018 | 12:15 WIB

Intisari-online.com - Gunung Agung bali diwartakan kembali mengeluarkan erupsi pada Minggu (30/12/2018).

Namun, kabar ini baru-baru ini diketahui karena erupsi berjalan begitu cepat dan kolom tak teramati.

Gung berjuluk, Giri Maha Tohlangkir erupsi kembali setelah istirahat beberapa bulan lamanya.

Gunung Agung mengalami erupsi pada Minggu (30/12/2018) pagi sekitar pukul 04.09 Wita.

Baca Juga : Gara-gara Video Bayi Mainkan Segepok Uang, Kebun Ganja Bernilai Rp15 Miliar Terbongkar

Ketinggian abu tidak teramati lantaran kondisi sekitar Gunung Agung masih gelap.

Menurut Magma VAR yang disampaikan Kepala Pos Pengamatan Agung, Dewa Made Mertayasa, erupsi tadi pagi terekam seismogram dengan amplitudo maksimun 22 mm dan durasi sekitar 3 menit 8 detik.

"Periode pengamatan 00.00 - 06.00 Wita, jumlah erupsi sebanyak sekali, vulkanik dangkal sekali, dan vulkanik dalam sekali," tulis Dewa Made Mertayasa.

Status Gunung Agung saat ini masih di level III (siaga), dampaknya yakni sekitar radius empat kilometer.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Rekomendasi warga diminta tidak melakukan pendakian sekitar zona bahaya pada radius 4 kilometer.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual/terbaru.

Masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung, agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan, dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.

Info di lapangan, beberapa wilayah di Karangasem diguyur hujan abu tipis setelah erupsi tadi pagi.

Baca Juga : Ketahuan Bawa Ayam Goreng ke Taiwan, Wisatawan Ini Didenda Rp14 Juta, Kok Bisa ?

Satu diantaranya Kota Amlapura dan sekitarnya.

Berdasarkan laporan yang diterima tim PVMBG, adapun wilayah yang terkena paparan hujan abu.

Yakni Banjar Dinas Uma Anyar Ababi bagian barat terpapar hujan abu ringan, Wilayah Kota Amlapura terpapar hujan abu sedang, Desa Seraya Barat terpapar hujan abu ringan, Desa Seraya Tengah terpapar hujan abu ringan, Banjar Dinas Ujung Pesisi terpapar hujan abu ringan, Lingkungan Pesagi dan Lingkungan Pebukit hujan abu ringan, Desa Tenggalinggah hujan abu ringan.

Sementara itu, Kepala Sub Bidang Mitigasi Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur, PVMBG, Devy Kamil Syahbana ketika dikonfimasi menjelaskan, Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi ± 3 menit 8 detik.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Namun tinggi kolom abu tidak teramati dalam letusan ini, karena tertutup oleh kabut.

Hanya teramati asap kawah berwarna putih, setinggi 700 meter diatas kawah.

"Ini letusannya magmatik, dapat dilihat dari teramatinya cahaya api (glow) di atas kawah. Ini bearti masih ada suplai magma ke permukaan," ujar Devy Kamil Syahbana, Minggu (30/12/2018).

Berdasarkan pengamatan petugas PVMBG di Pos gunung api Agung di Desa Rendang, dalam 24 jam terakhir alat seismograf merekam 4 kali gempa tektonik jauh, dan 3 gempa vulkanik dangkal dengan amplitudi 5-9 mm dan durasi 33-27 detik.

Sebelum gunung Agung mengalami letusan Minggu (30/12/2018) sekitar pukul 04.09 Wita.

"Dari data yang terekam, peningkatan aktivitas Gunung Agung yang signifikan sih tidak ada. Aktivitasnya masih relatif sama seperti halnya di Status Siaga, dan masih berpotensi erupsi. Mudah-mudahan masyarakat tetap sabar," jelas Devy. (Saiful Rohim/Tribun Bali)

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Gunung Agung Kembali Erupsi Pagi Tadi, Begini Imbauan PVMBG