Penulis
Intisari-Online.com - Pesisir pantai Banten diterjang tsunami setinggi 0,9 meter pada hari Sabtu (22/12/2018) malam.
Gelombang yang mengakibatkan sejumlah kerusakan itu, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adalah tsunami.
BMKG menyampaikan kesimpulan tersebut setelah mendapatkan data dari 4 stasiun pengamatan pasang surut di sekitar Selat Sunda pada waktu kejadian tsunami, yaitu pukul 21.27 WIB.
Hasil pengamatan menunjukkan tinggi gelombang masing-masing 0.9 meter di Serang pada pukul 21.27 WIB, 0,35 meter di Banten pada pukul 21.33 WIB, 0,36 meter di Kota Agung pada pukul 21.35 WIB, dan 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB di Pelabuhan Panjang.
Baca Juga : Ini Daftar Bencana yang Diramal Akan Terjang Indonesia pada 2019, Menurut BNPB
Tsunami yang terjadi itu pun juga memakan korban jiwa.
Korban tewas akibat tsunami Banten meningkat dari 222 menjadi 281 pada Senin pagi,(24/12/2018) kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia.
Lebih jauh, ada 1.016 orang yang dilaporkan terluka dan 57 hilang.
Bahkan, diketahui satu keluarga warga Gang Bhineka II, RT 007/04, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi korban tsunami di Anyer pada Sabtu (22/12/2018) malam.
Dalam musibah yang dialami keluarga Suharyadi (36), anak keduanya yang masih berusia delapan bulan yakni Afifah Fitri Syabanni meninggal dunia.
"Iya warga Kedoya Utara ada yang menjadi korban tsunami di Anyer, yang bayi (Afifah) meninggal, sementara Suharyadi, beserta istri dan anak pertamanya selamat dan masih dirawat di rumah sakit,"kata Camat Kebon Jeruk, Abdullah saat dikonfirmasi, Senin (24/12/2018).
Abdullah menuturkan jenazah Afifah malam tadi sudah dimakamkan TPU Gadog, Kedoya Utara.
Adapun Suharyadi saat ini dirawat di RS Serang, Banten. Sedangkan istrinya yakni Sri Rum Handayani (33) dirawat di RS Tarakan, Jakarta Pusat.
"Untuk anak pertamanya yakni Lintang informasinya juga selamat. Yang bayi (Afifah) sudah dimakamkan di TPU Gadog, Kedoya Utara semalam," kata Abdullah.
Bencana ini adalah tsunami kedua yang melanda Indonesia pada tiga bulan terakhir.
Tsunami lainnya yang dipicu oleh gempa bumi menewaskan lebih dari 2.000 orang pada bulan September di kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Tsunami Banten, Bukti Bahwa Hanya Soal Waktu Tsunami Terjang Wilayah Indonesia