Find Us On Social Media :

Tsunami Banten: Letusan Dahsyat Gunung Krakatau 1883 Ternyata Jadi 'Kunci Jawaban' Tenggelamnya Atlantis yang Misterius

By Ade Sulaeman, Minggu, 23 Desember 2018 | 14:34 WIB

Intisari-Online.com - Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono, Tsunami Banten (22/12/2018) disebabkan oleh dua peristiwa alam.

Pertama adalah gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda. Yang kedua adalah aktivitas erupsi gunung Anak Krakatau.

"Karena digabung, menimbulkan tinggi tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban dan kerusakan yang luar biasa," kata Rahmat dalam konferensi pers di gedung BMKG, Jakarta, Minggu (23/12/2018), seperti dilansir dari kompas.com.

Dari dua pemicu tsunami Banten tersebut, faktor gunung Anak Krakatau yang paling mendapat banyak sorotan.

Baca Juga : (Video) Detik-detik Panggung Seventeen Diterjang Tsunami, Tepat Saat Ifan Minta Penonton Tepuk Tangan

Penyebabnya tidak lain adalah riwayat mengerikan dari "Ibu" gunung tersebut, yaitu gunung Krakatau.

Letusan gunung Krakatau pada 1883 disebut-sebut sebagai salah satu letusan gunung paling dahsyat di Bumi pun dengan tsunami yang disebabkanya (yang masuk daftar tsunami paling mematikan dalam sejarah).

Namun, tahukah Anda bahwa meski ini banyak menimbulkan dampak destruktif, letusan gunung Krakatau ini memiliki manfaat bagi penelitian terkait misteri kota Atlantis.

Bagaimana itu bisa terjadi? Mari kita simak uraiannya dalam dalam artikel berjudul "Menggali Tenggelamnya Atlantis" yang pernah tayang di majalah Intisari edisi April 1994 berikut ini.

Baca Juga : Tsunami Terjang Banten di Akhir 2018: Ini Daftar Bencana Alam yang Diramal akan Terjang Indonesia pada 2019, Menurut BNPB

Menurut Aristoteles, tulisan Plato tentang Atlantis yang terkenal hanyalah khayalan, suatu benua; atau kerajaan imajiner untuk melukiskan suatu teori politik.

Toh, penjelasan Aristoteles sebenarnya kurang memuaskan.

Atas dasar apa Aristoteles berkata demikian, dan bukti apa yang dikemukakannya, memang tidak pernah disebutkan.