Jadi Tempat Perdagangan Emas Kuno, Reruntuhan Loropeni Simpan Info yang Belum Diungkap

Tatik Ariyani

Penulis

Intisari-Online.com - Loropeni adalah kota yang terletak di bagian selatan Burkina Faso dekat dengan Ghana, Afrika.

Kota ini dikenal dengan reruntuhan batunya yang menjadi Situs Warisan Dunia pada 2009 lalu.

Meskipun memiliki signifikansi sejarah yang luar biasa, reruntuhan itu hanya mendapat sedikit perhatian.

Akibatnya, tidak banyak yang diketahui tentang situs dan reruntuhan tersebut.

Baca Juga : Gali Lubang untuk Septic Tank, Pekerja Ini Malah 'Bongkar' Kuburan Massal 45 Jenazah Korban Tsunami Aceh 14 Tahun Lalu

Reruntuhan Loropeni adalah bagian dari Reruntuhan Lobi yang lebih besar.

Sebuah lanskap budaya yang meliputi area seluas 193 km sejauh 97 km.

Sekitar 100 selungkup batu telah diidentifikasi di Reruntuhan Lobi dengan runtuhan Loropeni dianggap sebagai contoh yang terlestarikan dengan baik.

Baca Juga : Merinding Saat Dengar Lagu Tertentu? Itu Tanda Otak Anda Spesial!

Terhubung dengan Perdagangan Emas Trans-Sahara

Loropeni diketahui terhubung dengan perdagangan emas Trans-Sahara pada abad ke-7 hingga abad ke-17.

Tanah Afrika Sub-Sahara kaya dengan emas yang sangat dicari oleh para penguasa negara-negara di sekitar Laut Tengah.

Perdagangan garam yang ditukar dengan emas antara Sub-Sahara Afrika dan Mediterania membawa kekayaan besar bagi mereka.

Baca Juga : Dituntut Rp8 Miliar Setelah Tabrak Empat Ferrari Saat Kirim Barang, Kurir Ini Menangis Mengetahui Respons Warganet

Misalnya saja pada abad ke-7 dapat diketahui kebangkitan Kekaisaran Ghana sementara Kekaisaran Mali berkuasa selama abad ke-13.

Informasi Berharga yang Belum Diungkap

Meskipun kondisi pelestariannya sangat baik, Loropeni yang menyimpan informasi berharga yang belum diungkap saat ini terancam oleh kekuatan alam.

Baca Juga : Kaleidoskop 2018 : Runtuhnya Ekonomi Venezuela, dan Mewahnya Sebuah Alat Kontrasepsi di Negara Tersebut

Misalnya saja dindingnya yang terpapar panas, dingin, hujan tropis dan angin kencang,akan dengan mudah mengundang erosi.

Itu kemudian dapat melemahkan struktur dinding, belum lagi aktivitas hewan penggali yang dapat melemahkan fondasi mereka.

Urgensi situasi itu telah menyebabkan tindakan untuk menjaga reruntuhan Loropeni.

Sebagai contoh, area di sekitar lokasi telah ditetapkan sebagai zona penyangga.

Baca Juga : Bocah 3 Tahun Diculik Oleh Macan Tutul, Saat Ditemukan Kondisinya Sungguh Mengerikan

Yakni untuk mencegah perambahan pertanian serta untuk melindungi situs dari kebakaran semak.

Yang terakhir, yang sering terjadi selama musim kemarau, ditambah dengan naiknya kelembaban selama musim hujan, telah menyebabkan hilangnya banyak penutup batu di bagian bawah dinding.

Baca Juga : Berkenalan dengan Uyghur: Kelompok Umat Muslim di China yang Punya Bakat Alami Jadi Model

Rencana konservasi juga telah dikembangkan, yang bertujuan tidak hanya untuk meminimalkan kerusakan pada reruntuhan tetapi juga untuk merangsang pembangunan ekonomi di dalam dan di sekitar wilayah Loropeni yang lebih luas.

Baca Juga : 'Penjelajah Waktu’ Ini Sebut Daftar Peristiwa yang akan Terjadi pada 2019, dari UFO hingga 'Badai Berbahaya’

Artikel Terkait