Find Us On Social Media :

Kaleidoskop 2018 : Runtuhnya Ekonomi Venezuela, dan Mewahnya Sebuah Alat Kontrasepsi di Negara Tersebut

By Afif Khoirul M, Rabu, 19 Desember 2018 | 18:15 WIB

Misalnya, kehamilan remaja, tingkat HIV, dan aborsi ilegal semuanya akan meningkat sebagai akibat dari kekurangan dan biaya mahal tersebut.

Menurut laporan PBB pada 2015, Venezuela adalah negara dengan tingkat kehamilan tertinggi di Amerika Latin.

Angka tersebut terhitung pasca keruntuhan harga minyak 2014 silam yang membuat perekonomian Venezuela mengalami krisis hebat hingga kini.

Lalu, pada 2016, Menurut PLAFAM, hampir 25 persen dari semua kehamilan di negara terjadi pada gadis dengan usia 12 hingga 19 tahun.

Baca Juga : Crazy Rich Indian: Ketika Anak Konglomerat India Menikah, Undang Shah Rukh Khan, Hillary Clinton, Hingga Beyonce

Kurangnya alat kontrasepsi juga diperkirakan memiliki dampak ekonomi jangka panjang, dengan jumlah gadis hamil dan lebih cenderung untuk putus sekolah.

Karena tidak dapat menggunakan kontrasepsi juga membuat banyak wanita dalam bahaya dengan meningkatkan jumlah orang yang mencoba untuk melakukan praktik aborsi ilegal.

Sementara wanita di Venzuela juga mengalami kesulitan dalam menghindari kehamilan yang tidak diinginkannya.

Situasi ini sangat mengerikan, mengingat munculnya virus Zika yang mewabah di sana, hal itu menyebabkan cacat lahir pada bayi.

Polemik yang terjadi akibat harga alat kontrasepsi yang mahal ini telah menjadikan berhubungan intim dengan aman menjadi sesuatu yang 'mewah'.

Terlepas dari itu semua, organisasi seperti PLAFAM dan Stop HIV terus berupaya memberikan alat kontrasepsi secara gratis, namun mereka juga terkendala keterbatasan dengan pasokan yang sangat minim. (Afif Khoirul M/Intisari Online)