Penulis
Intisari-online-Untuk memburu gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang diduga telah melakukan pembantaian terhadap para pekerja proyek Trans Papua pada 2 Desember lalu, TNI dikabarkan melibatkan Kopassus.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi menjelaskan, dari data yang diperoleh, ketika kejadian pembunuhan yang dilakukan kelompok KKB tersebut, terdapat 28 pegawai BUMN PT Istaka Karya berada di kamp.
Tim gabungan TNI dan Polri pun diterjunkan ke Papua untuk memburu kelompok bersenjata (KKB) yang menyerang pekerja BUMN PT Istaka Karya yang mengerjakan proyek jalan Trans Papua di Kabupaten Nduga, Papua.
Sejumlah orang berhasil diselamatkan dari Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, oleh tim gabungan TNI-Polri.
Baca Juga : Kisah Nyata Misi Super Rahasia, Anggota Kopassus Diberondong Peluru Teman Sendiri
Sampai saat ini baru 16 jenazah ditemukan.
Menurut sebuah sumber, guna memburu KKB pimpinan Egianus Kogeya, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) juga ikut terlibat.
Tak tanggung-tanggung, Kopassus yang dikenal memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror bahkan menerjunkan tim terbaiknya guna memburu KKB di Papua.
Satuan ini akan menurunkan Pasukan Satuan Penanggulangan Teror 81 (Satgultor 81/Sat 81), yang merupakan pasukan siluman Kopassus TNI yang diperintahkan memburu KKB di Papua.
Baca Juga : Saat Benny Moerdani Banting Baret Merah Kopassus Kebanggaannya di Depan Sang Komandan
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari wawancara dengan salah seorang sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya.
Lewat pesan singkat Whatsapp, sumber tersebut menyebut bahwa penerjunan pasukan khusus ini berdasarkan perintah Presiden Joko Widodo.
“Diturunkan atas komando pusat dari bapak presiden, nanti dari sat81 dikirim kesana, jam 10 terbang kesana langsung,” sebut sumber dalam sebuah pesan whatsapp yang diterima GridHot.ID pada Selasa (4/12/2018).
Satgultor 81 adalah satuan elit Kopassus yang dibentuk oleh Luhut Panjaitan dan Prabowo pada tahun 1981.
Peran dan fungsi Satuan Penanggulangan Teror 81 (Satgultor 81) adalah adalah sebagai satuan anti-teror Kopassus.
Kata kunci Satgultor 81 adalah strategis terpilih, artinya yang menjadi sasaran penindakan Satgultor 81 adalah obyek atau kasus yang masuk kategori strategis terpilih.
Beberapa tahun belakang ini istilah gultor dihilangkan dari satuan ini, bukan tanpa sebab melainkan karena kualifikasi yang dimiliki lebih dari penanggulan teror, sehingga dikenal pula dengan sebutan Sat 81.
Satgultor adalah satuan di Kopassus yang setingkat dengan Grup dan merupakan Prajurit terbaik dari seluruh Prajurit TNI, bermarkas di Cijantung, Jakarta Timur.
Kekuatan dari satuan ini tidak dipublikasikan secara umum, sehingga mengenai jumlah personel maupun jenis persenjataannya yang dimilikinya, semua dirahasiakan.
Pasukan ini sering terlibat di dalam setiap operasi rahasia militer yang dilakukan ABRI dan kemudian dilanjutkan oleh TNI.
Bahkan Satgultor disebut diturunkan juga untuk mengejar teroris Nordin M Top dan kawan kawan pada 2009 lalu.
Kualifikasi personel Satgultor 81/Sat 81 secara umum lebih tinggi dari satuan sejenis dan paling lama didirikan (tahun 1981).
Oleh karenanya personel Sat 81 baru diturunkan, bila ada ancaman yang bersifat kompleks dengan skala kesulitan terbilang tinggi.
Satgultor dilatih untuk bergerak dalam unit kecil, dengan durasi sangat cepat, bukan lagi dalam hitungan jam, tapi menit.
Dikutip dari Tribun Medan, salah satu contoh penerjunan Satgultor 81 adalah dalam mengatasi teror bom di Sarinah Thamrin (Jakarta Pusat), pertengahan Januari 2016 lalu.
Pasukan elite ini juga disebut sempat diterjunkan dalam menanggulangi kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, pada pertengahan Mei 2018 lalu.
Namun tak secara terang-terangan melakukan aksi sebagai bagian dari TNI, pasukan ini kerap menyamar sebagai berbagai unsur.
Mulai dari anggota Polisi, warga biasa bahkan sampai menyamar secara tersembunyi di tempat-tempat yang tak terduga.
Namun demikian, hingga berita ini diturunkan, tidak ada pernyataan resmi dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, apakah satuan elit ini benar diterjunkan untuk memburu KKB pimpinan Egianus Kogeya di Papua. (Dewi Lusmawati)
Baca Juga : Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL yang Misterius dan Sering Bikin Gentar Navy Seal AS
Artikel ini sebelumnya tayang di Grid.ID dengan judul "EKSKLUSIF: Sat 81, Pasukan Siluman Kopassus yang Diam-diam Diterjunkan untuk Buru KKB di Papua"