Find Us On Social Media :

Cerita Sedih Bocah Berbaju Lionel Messi, Sempat Viral Kini Nyawanya Terancam Diburu Kelompok Teroris Taliban

By Afif Khoirul M, Jumat, 7 Desember 2018 | 19:00 WIB

Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu, seorang bocah asal Afganistan menggemparkan dunia.

Kemunculannya dengan pakaian yang dibuatnya sendiri dari kantong plastik bertuliskan Lionel Messi membuatnya disorot dunia dan kemudian viral.

Bocah yang diketahui bernama Murtaza Ahmadi muncul tahun 2016. Dia hidup di dalam mimpi buruk di antara salah satu dari ribuan orang Afganistan yang terlantar akibat perang.

Hingga akhirnya apa yang dilakukan Murtaza ini berhasil membuat bintang sepak bola dunia Messi tersentuh, dan mimpinya bertemu dengan bintang Argentina ini terwujud.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Akan tetapi setelah mimpinya terwujud, justru hal buruk bagi keluarga Murtaza terjadi karena Murtaza menjadi incaran kelompok teroris Taliban.

Perlu diketahui, Taliban adalah salah satu kelompok teroris paling berbahaya di dunia, mereka juga masih berafiliasi dengan ISIS, namun lebih berbahaya.

Pada bulan November, Murtaza dan keluarganya melarikan diri dari pertempuran sengit dengan Taliban setelah melancarkan serangan di wilayahnya.

Kini mereka termasuk di antara ribuan orang yang diculik dan berjuang untuk tinggal di Kabul dan juga hidup dengan ketakutan di bawah Taliban yang memburu Murtaza.

Baca Juga : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat

Sebelumnya, kisah Murtaza yang viral terlah menghantarkannya bertemu dengan Lionel Messi secara langsung di Qatar dan menerima jersey Barcelona dengan tanda tangannya.

Namun, momen kebahagiaan itu perlahan sirna, seperti dikutip dari AFP pada Jumat (7/12/2018), ketika ditemui di Kabul ibu Murtaza, Shafiqa menceritakan bagaimana mereka melarikan diri.

"Kami tidak bisa mengambil barang-barang kami, kami hanya pergi dengan hidup kami," katanya.

Keluarga itu milik kelompok etnis Hazara yang beragama Syiah, yang menjadi sasaran Taliban Sunni dalam operasi November mereka di Ghazni.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

PBB mengatakan hingga 4.000 keluarga melarikan diri, dengan saksi yang menggambarkan 'teror mutlak' katanya kepada AFP. 

Ratusan warga sipil, tentara, dan gerilyawan tewas dalam pertempuran itu.

Rasa takut yang dirasakan oleh keluarga Ahmadi semakin meningkat ketika mereka mengetahui bahwa Taliban sedang mencari nama kecil Murtaza.

"Mereka (Taliban) mengatakan jika mereka menangkapnya, mereka akan memotongnya menjadi beberapa bagian," kata Shafiqa, matanya ngeri.

Baca Juga : Petinggi Huawei Diciduk Amerika Serikat, Diduga karena Mengirim Dana Secara Ilegal ke Iran

Sepak bola adalah olahraga yang tidak ditoleransi di bawah rezim taliban sejak 1996-2001, dan stadion sepak bola terkenal di Kabul kini menjadi tempat stonasi dan eksekusi.

Syafiqa dan anaknya Murtaza melarikan diri dan berlindung di sebuah masjid Bamiyan, sebelum tiba di Kabul enam hari kemudian.

Di antara barang-barang mereka yang tertinggal adalah bola sepak, dan jersey yang bertanda tangan Lionel Messi.

"Bahaya Taliban kembali tinggi, kembali bukan pilihan," kata Shafiqa.

Baca Juga : Kisah Tragis Anak Jutawan AS yang Hilang di Hutan Papua, Saat Ditemukan yang Tersisa Hanya Potongan Kakinya

"Perhatian yang mereka terima sebagai hasil dari ketenaran Murtaza telah menambah ketakutan mereka," lanjutnya.

Sementara itu, Murtaza kecil merindukan bola dan jersey yang diberikan oleh Lionel Messi.

"Saya ingin mereka kembali supaya saya bisa bermain," katanya kepada AFP.

"Aku rindu Messi," tambahnya.