Penulis
Intisari-Online.com - Setelah penarikan pasukan Inggris pada 1948, seluruh pembatasan terhadap imigrasi orang Yahudi ke Palestina lenyap.
Kemudian, Chel Ha'Avir (Angkatan Udara Israel) segera melakukan perubahan-perubahan penting guna memperkuat angkatan udaranya.
Angkatan Udara Israel itu segera diisi dengan para sukarelawan berpengalaman dari luar negeri.
Dikenal dengan sebutan Machal, sukarelawan asing ini segera menduduki jabatan-jabatan penting.
Baca Juga : Disegani di Dunia, Angkatan Udara Israel Awalnya Compang-camping dan Menyedihkan
Hampir dua pertiga pilot yang dimiliki Chel Ha'Avir adalah orang asing.
Machal terutama berasal dari negara-negara berbahasa Inggris.
Beberapa dari mereka adalah orang Yahudi, sementara yang lainnya non-Yahudi.
Banyak di antara mereka adalah orang idealis, namun beberapa lainnya adalah tentara bayaran.
Baca Juga : Trump Pastikan AS Tidak akan Angkat Kaki dari Timur Tengah Demi Lingdungi Israel
Satu-satunya hal yang menyatukan mereka adalah keinginan untuk bertualang dan meraih kemenangan profesional.
Skuadron 101 Israel dibentuk pada 20 Mei 1948, enam hari setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaannya dan diisi sebagian besar oleh relawan asing.
Dalam salah satu penerbangan, beberapa dari 15 pesawat skuadron itu dipaksa mendarat di Yunani, dan segera disita, sehingga selama penerbangan berikutnya C-46 digunakan sebagai panduan navigasi.
Korvet juga telah disiapkan di lepas pantai jika ada pesawat yang harus membuang pilot agar dapat diselamatkan dari air.
Skuadron 101 bertanggung jawab atas kemenangan udara pertama Angkatan Udara Israel ketika pada tanggal 3 Juni 1948, Modi Alon, setelah lepas landas dari Bandara Herzliya, menembak jatuh sepasang C-47 Angkatan Udara Kerajaan Mesir yang baru saja mengebom Tel Aviv.
Di antara para sukarelawan asing ini, juga ada Rudy Auergarten dar Amerika yang mengakhiri tugasnya di Israel dengan tiga setengah kemenangan.
Sosok lainnya adalah Misha Kenner, mantan pilot Strumovik dalam Angkatan Udara Uni Soviet.
Baca Juga : Deklarasi Balfour sebagai Upaya Inggris Merebut Hati Amerika dengan ‘Menjual’ Palestina kepada Bangsa Yahudi
Nilai penting dari keberadaan para pilot Machal bagi Israel ini terlihat dari sebuah statistik.
Dalam dua kampanye melawan Mesir selama empat bulan terkahir tahun 1948, sepertiga dari semua pesawat terbang Arab ditembak jatuh oleh pilot Machal.
Mereka adalah Denny Wilson, Jack Doyle, dan John McElroy.
Ketika perang berakhir, Skuadron 101 Israel itu telah merontokkan 35 pesawat terbang lawan.
Hebatnya, Israel hanya kehilangan satu buah pesawat akibat pertempuran udara.
Baca Juga : P6 ATAV, Ranpur Tangguh yang Jadi Bukti Bahwa Industri Militer Indonesia Siap Jadi Raja di Negeri Sendiri