Find Us On Social Media :

Miliki Benjolan di Leher atau di Belakang Telinga? Hati-hati, Bisa Jadi Itu Mengancam Nyawa Anda

By Mentari DP, Kamis, 6 Desember 2018 | 09:00 WIB

Intisari-Online.com – Coba cek bagian di leher atau di belakang telinga Anda.

Apakah Anda memiliki benjolan di leher atau di belakang telinga?

Jika iya, maka Anda harus waspada.

Sebenarnya benjolan di leher atau di belakang telinga adalah masalah yang agak umum.

Baca Juga : Disegani di Dunia, Angkatan Udara Israel Awalnya Compang-camping dan Menyedihkan

Karena dalam beberapa kasus benjolan ini disebabkan oleh jerawat atau lipoma dan tidak benar-benar berbahaya.

Tetapi ada juga dalam beberapa kasus bahwa benjolan di leher atau di belakang telinga mungkin menandakan suatu penyakit yang bisa mengancam jiwa dan kesehatan kita.

Nah, biar Anda tahu, berikut info tentang benjolan di leher atau di belakang telinga seperti dilansir dari Bright Side pada Kamis (6/12/2018).

1. Benjolan mungkin merupakan sel kanker

Benjolan di leher atau di belakang telinga mungkin disebabkan oleh kanker nasofaring (NPC) yang menyebar ke kelenjar getah bening di leher.

Benjolan ini biasanya tidak menyakitkan, tetapi seharusnya tidak diabaikan.

Gejala lain dari NPC antara lain gangguan pendengaran, sumbatan hidung dan mimisan, penglihatan kabur, nyeri wajah, atau mati rasa dan sakit kepala.

Bahkan jika Anda tidak memiliki gejala yang disebutkan atas tapi memiliki benjolan di leher Anda, maka Anda wajib bertemu dokter.

Karena ia bisa juga menjadi jenis kanker lainnya. Seperti kanker kulit atau dapat disebabkan oleh tumor jinak.

Baca Juga : Daftar YouTuber Paling Sukses Tahun 2018, Ada Bocah 7 Tahun dengan Pendapatan Rp316 Miliar

2. Mungkin ada masalah dalam sistem limfatik Anda

Ketika sistem limfatik rusak, maka kelenjar getah bening menjadi membesar dan bengkak. Kondisi medis ini dikenal sebagai limfadenopati.

Diketahui sistem limfatik kita terdiri dari pembuluh limfa dan ratusan kelenjar getah bening yang menyaring bakteri dan racun lain dari tubuh kita dengan menjebak dan menghancurkannya.

Limfadenopati dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di berbagai bagian tubuh termasuk leher, daerah di sekitar telinga, dan di bawah lengan.

Jika Anda melihat ada kelenjar getah bening yang membesar dan membengkak, lebih baik untuk mengunjungi dokter di mana pun benjolan berada.

Belum lagi fakta bahwa pembesaran kelenjar getah bening di leher, di bawah lengan, atau di selangkangan adalah gejala umum Hodgkin Lymphoma, jenis kanker yang dimulai pada sel darah putih, atau limfosit.

Gejala lain dari penyakit ini mungkin termasuk keringat malam, penurunan berat badan, demam, dan batuk terus-menerus.

Meskipun dalam banyak kasus kelenjar getah bening yang membengkak mungkin disebabkan oleh infeksi, lebih baik kita tidak mengabaikan.

Baca Juga : Sri Mulyani: Untuk Pertama Kalinya, Penerimaan Negara akan Lebih Besar Dibanding Target APBN

3. Ada infeksi dan bakteri di tubuh Anda

Infeksi virus dan bakteri sering menyebabkan benjolan atau pembengkakan di sekitar leher dan di belakang telinga.

Infeksi yang paling umum yang menyebabkan benjolan di belakang telinga adalah mononukleosis, radang tenggorokan, cacar air, dan campak.

Sementara beberapa infeksi dapat menyebabkan mastoiditis atau peradangan tulang mastoid yang ditemukan di belakang telinga.

Mastoiditis, pada gilirannya, menyebabkan tulang yang sakit menonjol dan membentuk benjolan di belakang telinga.

4. Mungkin disebabkan oleh kista sebaceous

Benjolan di leher atau di belakang telinga dapat disebabkan oleh kista sebaceous.

Kista ini terbentuk di kelenjar sebasea yang rusak atau tersumbat yang menghasilkan minyak yang melapisi kulit dan rambut kita.

Karena trauma seperti goresan, luka atau jerawat, kelenjar sebasea atau lorong-lorong mereka dapat menjadi rusak, yang pada gilirannya menyebabkan kista terbentuk.

Oleh karenanya, penyabab benjolan di leher atau di belakang telinga seharusnya tidak kita diabaikan.

Jadi, intinya tidak peduli seperti apa ukuran dan bentuk benjolan Anda, jika di tubuh Anda memiliki benjolan, maka segeralah bertemu dokter.

Baca Juga : Inilah Beda Mata Pelajaran PMP yang Akan Diajarkan pada 2019 dengan Era Orba

Jangan sampai kita menyesal dikemudian hari.