Ini Alasan Anda Hanya Boleh Makan Kentang Goreng Sebanyak 6 Potong Saja!

Ade Sulaeman

Penulis

Satu porsi kentang goreng di restoran cepat saji seharuSnya hanya boleh berisi enam potong. Bila kebanyakan akan berisiko penyakit pada tubuh.

Intisari-Online.com – Satu porsi kentang goreng hanya boleh berisi enam potong, kata seorang profesor Harvard. Dan tentu saja ini memicu kemarahan.

Renyah dan lembut, dilapisi dengan minyak asin, stik kentang goreng menjadi sumber kegembiraan bagi setiap orang sejak tahun 1700-an, ketika diyakini ini pertama kalinya ditemukan.

Tapi Profesor Eric Rimm, dari departemen nutrisi Harvard University, mengatakan mereka adalah ‘bom kanji’ dan setengah lusin hal yang harus dibatasi.

Karena setelah itu kita harus memuaskan selera makan kita dengan salad jika kita ingin menghindari kondisi jantung yang mengancam jiwa.

Baca Juga : 3 Tahun 'Rutin' Santap Burger, Ayam Goreng, dan Minuman Bersoda, Darah Wanita Ini Berubah Mengerikan

Komentar Dr. Rimm, dalam sebuah artikel untuk New York Times, membuat kehebohan dunia maya, tetapi komunitas medis mengatakan bahwa ia memiliki poin yang bagus.

Lebih dari enam potong kentang goreng dapat membuat kita pada risiko kondisi jantung yang parah.

Tingkat penyakit jantung meningkat, dan kemajuan untuk mencegah kematian akibat penyakit jantung itu melambat.

Mengapa? Karena kita cenderung mengonsumsi makanan berlemak, berminyak, asin, manis, dalam porsi berlebih, dan benci olahraga.

Baca Juga : Begini Penilaian Bocah-bocah Amerika terhadap Indomie Goreng ketika Mencicipi Mi Instan dari Seluruh Asia

Dalam 25 tahun terakhir, ukuran porsi rata-rata setiap tempat makan cepat saji menetapkan berlipat ganda atau tiga kali lipat.

Satu porsi kentang goreng rata-rata 15 potong. Bahkan sebagian besar restoran melayani sekitar 55 potong.

Saran Dr. Rimm ini didasarkan pada penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition yang oleh para peneliti Italia, menemukan bahwa mereka yang menghindari kentang goreng sama sekali, hidup enam bulan lebih lama daripada mereka yang memanjakan diri.

Orang yang makan kentang goreng dua atau tiga kali seminggu memiliki risiko diabetes, obesitas, dan penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.

Baca Juga : Benarkah Zat Kimia Pada Kentang Goreng McDonald's Dapat Menyembuhkan Kebotakan ?

Bagi kebanyakan orang Amerika, ternyata menghilangkan konsumsi kentang goreng bukanlah hal yang mudah. Itu keprihatinan Dr Rimm.

Dan benar, reaksi terhadap artikel New York Times itu banyak.

“Apa?! Makan hanya enam kentang goreng? Iya sih itu memang buruk. Tetapi hanya makan enam terdengar seperti penyiksaan.”

Lainnya, berkicau, “Saya lebih suka tidak memakannya sama sekali. Tapi, kita semua tahu itu tidak akan terjadi.”

Baca Juga : Dari Museum Kentang Goreng Sampai Museum Ramen, Inilah 7 Museum Makanan Paling Unik di Dunia

Yang lain mengatakan, “Orang ini benar-benar monster.”

Sementara yang lain juga menjawab, “Bagaimana mungkin seseorang hanya makan enam kentang goreng dan merasa puas?”

Lisa Moskovitz, RD, yang menjalankan NY Nutrition Group, mengatakan itu adalah reaksi khas yang diharapkan dari klien. Namun, ia bersikeras itu mungkin tidak sekuat kedengarannya.

“Bagi banyak orang, selera adalah semua yang mereka butuhkan,” kata Moskovitz kepada DailyMail.

Baca Juga : Inilah Penyebab Kentang Goreng Tak Lagi Enak Kala Dingin

“Enam kentang goreng mirip dengan aturan tiga gigitan. Kita selalu menginginkan gigitan pertama dan gigitan terakhir. Yang pertama adalah yang terbaik, dan yang terakhir adalah yang kitanikmati. Enam kentang goreng memberi lebih banyak, itu adalah konsep serupa.”

Bagi sebagian besar orang, itu tidak realistis, karena sangat sulit menolak makanan yang sudah menjadi tradisi.

Sebaliknya, ia merekomendasikan berbagi sepiring kentang goreng dengan teman-teman, di samping makanan yang lebih sehat seperti salad dan ayam panggang. Atau pesan dari menu anak-anak.

Di akhir hari, jika Anda tetap diet sehat dan melakukan olahraga, yah mengonsumsi beberapa kentang goreng tidaklah terlalu memprihatinkan.

Masalahnya adalah, kebanyakan orang tidak melakukan itu.

Baca Juga : Kata Siapa Harus Menjauhi Gorengan, Boleh-boleh Saja Asalkan Kita Bijak dan Tahu Aturannya

Artikel Terkait