Find Us On Social Media :

Kisah Pasien Transplantasi Wajah, Tembak Wajahnya Sendiri, Wajahnya Hancur, Dioperasi, dan Lakukan Sky Diving Dengan Wajah Baru

By Mentari DP, Senin, 3 Desember 2018 | 16:30 WIB

Intisari-Online.com – Ini adalah kisah seorang pria bernama Cameron Underwood.

Pria asal Yuba di California Utara mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan menggunakan senapa pada Juni 2016.

Saat itu, usianya masih 24 tahun.

Alasan Cam, panggilan akrabnya, melakukan bunuh diri adalah dia mengalami depresi selama bertahun-tahun dan tidak tahan menanggung beban tersebut.

Baca Juga : Penyakit Batu Ginjal: Gejala, Tanda-tanda, dan Cara Pencegahannya!

Cam selamat dari aksi bunuh diri tersebut. Namun tidak dengan wajahnya. Wajah Cam hancur. Dia tidak memiliki wajah kecuali dahi, bola mata dan lidah.

Selama lima minggu pasca sadar, Cam menghadapi berbagai permasalahan ketika ia tidak memiliki wajah. Seperti tidak bisa makan, berbicara, atau berjuang untuk bernapas.

Ia kadang malu bertemu orang dan lebih sering berada di kamarnya di rumah sakit.

Tidak lama, ibu Cam mendengar nama Dr Eduardo Rodriguez.

Diketahui Dr Eduardo Rodriguez dari NYU Langone Health merupakan salah satu dari segelintir dokter yang merintis transplantasi wajah di AS.

Dengan berbagai saran, keluarga Cam mencoba menghubungi Dr Eduardo dan Cam diterima sebagai pasien transplantasi wajah.

Pada Januari 2018, seorang donor menjadi tersedia untuk Cam.

Dilansir dari dailymail.co.uk pada Kamis (29/11/2018), Cam mendapatkan donor wajar dari seorang pria bernama Will Fisher.

Diketahui Will berusia 23 tahun dan meninggal mendadak pada Januari 2018.

Baca Juga : Ini 7 Manfaat Minyak Zaitun, Dapat Cegah Stroke, Jantung, dan Diabetes

Setelah mendapat donor, Cam menjalani operasi transplantasi wajah di unit transplantasi wajah baru NYU Langone Medical Center, Amerika Serikat.

Hasilnya sungguh luar biasa. Bahkan Cam bisa sembuh dengan cepat.

Setelah sembuh, Cam mengaku bisa ‘hidup kembali’. Menariknya, dia bahkan melakukan sky diving. Di mana Cam loncat dari ketinggian 15.000 kaki dari tanah.

Dr Rodriguez, selaku dokter yang mengoperasi Cam, mengaku salut dengan pasiennya yang satu itu.

“Saya pikir Cam sudah hidup kembali dan bisa melakukan apapun yang dia sukai,” ucap Dr Rodriguez.

Berbicara secara terbuka untuk pertama kalinya kepada wartawan, Cam mengaku bersyukur.

“Meskipun saya masih belum pulih sempurna, tapi saya mendapatkan kembali mobilitas saya. Saya sangat senang dengan hasilnya,” cerita Cam.

“Saya memiliki hidung dan mulut lagi, jadi saya bisa tersenyum, berbicara, dan makan makanan padat.”

“Saya juga tidak mendapat banyak tatapan atau pertanyaan dari orang asing.”

Baca Juga : Dapat Suara Terbanyak dari Wisatawan, AirAsia Jadi Maskapai Penerbangan Murah Terbaik Dunia!

Di Amerika Serikat, NYU Langone Health adalah satu-satunya pusat kesehatan di New York State yang dapat melakukan transplantasi wajah.

Tidak banyak rumah sakit yang bisa melakukannya di AS ataupun dunia.

Cam pun bukan satu-satunya pasien yang pernah melakukan transplantasi wajah.

Sebelumnya pada Agustus 2015, Dr Rodriguez mengoperasi Patrick Hardison, yang wajahnya terbakar parah saat bekerja sebagai pemadam kebakaran relawan di Mississippi pada September 2001.

Dilaporkan telinga dan kelopak matanya dibakar. Akibatnya dia butuhk banyak operasi untuk melengkapi wajahnya kembali.

Operasi transplantasi wajah merupakan salah satu terobosan baru dari dunia kesehatan dan kedokteran.

Di mana, dokter menggunakan pencetakan 3D untuk menciptakan struktur pra-bedah dan menyelaraskan tulang-tulangnya dalam operasi.

Operasi ini juga pertama kalinya bagi seseorang menggunakan masker cetakan 3D yang dipersonalisasi untuk membantu membentuk wajah pasien setelah transplantasi.

Baca Juga : Jika Diet Keto Tak Kunjung Bikin Berat Badan Turun, Inilah 6 Kesalahan yang Jadi Penyebabnya