Find Us On Social Media :

Para Ilmuwan Bingung, Meski Ada Gelombang Seismik Selama 20 Menit Namun Tidak Ada Gempa, Kok Bisa?

By Muflika Nur Fuaddah, Jumat, 30 November 2018 | 19:15 WIB

 

Intisari-Online.com - Serangkaian aktivitas gelombang seismik yang muncul di Bumi pada awal bulan ini berhasil membuat bingung para ilmuwan.

Seperti dilansir pada Sbs.com.au, Jumat (30/11/2018), pada 11 November, aktivitas seismik terekam oleh stasiun pemantauan di Afrika.

Gelombang itu juga bergerak hingga menuju Kanada dan Selandia Baru.

Namun anehnya, tidak ada gempa bumi sama sekali yang terjadi.

Baca Juga : Kamis Siang, Gempa Bumi Berkekuatan 5,3 SR Guncang Aceh Barat

Tak ayal hal itu mengakibatkan kebingungan yang menyebabkan keributan.

Aktivitas seismik itu berlangsung selama sekitar 20 menit tetapi tidak ada yang merasakannya di atas tanah.

"Saya kira saya tidak pernah melihat yang seperti itu," kata seismolog di Columbia University, Goran Ekstrom, kepada National Geographic.

Ekstrom juga mengatakan bahwa kejadian itu sungguh tidak biasa.

Baca Juga : Muncul Gelombang Seismik Misterius, Kepulauan Ini Bergeser, Peneliti Bingung

Sementara geoNet seismolog John Ristau mengatakan:

"Ini adalah sinyal yang sangat aneh dan dapat dilihat di mana saja di seluruh dunia."

"Sinyalnya jelas tidak seperti gempa biasa, itu lebih seperti semburan energi," katanya.

Kejadian ini membuat para ilmuwan mulai menyampaikan spekulasi-spekulasinya ke media sosial.

Baca Juga : Black Box Lion Air JT 610 Ditemukan, Sinyal Black Box Memang Hanya Bisa Dideteksi Dalam Air

Penyebab yang menjadi sumber gelombang itu pun diduga berasal mulai dari gunung berapi bawah laut, uji nuklir hingga, meteorit.

Gempa diyakini terjadi di dekat Mayotte, sebuah pulau Perancis antara benua Afrika dan Madagaskar.

Ratusan gempa bumi kecil memang telah diketahui mengguncang daerah itu selama setahun terakhir ini.

Baca Juga : Muncul Gelombang Seismik Misterius, Kepulauan Ini Bergeser, Peneliti Bingung

Namun, frekuensi getar telah menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Lebih jauh, tidak ada gempa besar terjadi di sana pada 11 November.

Dan sementara gempa bumi mencatat "celah-celah" yang pendek, peristiwa 11 November tampak lebih seperti gema "frekuensi rendah."

Pemerhati gempa bumi di Selandia Baru adalah salah satu orang pertama yang memperhatikan aktivitas yang tidak biasa itu.

Stephen Hicks, seorang ahli seismologi di Universitas Southampton, kemudian men-tweet:

Baca Juga : Dalam 3 Hari, Terjadi 6 Kali Gempa Bumi, 4 di Antaranya Terjadi di Pulau Sulawesi

"sesuatu yang besar, namun anehnya lambat, mengirimkan kegemparan seismik di sekitar permukaan Bumi kemarin."

Sejauh ini, setidaknya satu ahli tampaknya berpikir bahwa dia telah memecahkan misteri itu.

Konsultan seismologi independen Anthony Lomax mengatakan kepada Daily Mail bahwa aktivitas "hampir pasti" disebabkan oleh gunung berapi bawah laut timur Mayotte.

"Telah ada aktivitas seismik tingkat rendah di sana sejak Mei," katanya.

"Inflasi / deflasi dan runtuhnya gunung api kaldera, serta pergerakan magma di bawah gunung berapi dapat menghasilkan berbagai sinyal seismik," katanya.

Hal itu termasuk periode panjang dan gelombang berulang seperti yang diamati pada 11 November.

Baca Juga : Hanya Selang Beberapa Hari, 2 Fenomena Alam Ini Terjadi di Depok