Find Us On Social Media :

Dokter Cuci Paru-parunya Dengan Detergen, Kakek 68 Tahun Ini Tewas

By Afif Khoirul M, Selasa, 27 November 2018 | 16:30 WIB

 

Intisari-online.com - Seorang kakek menemui nasib tragis hal itu lantaran kelalaian medis yang dilakukan oleh petugas.

Melansir dari Dailymail pada Senin (26/11/2018), kakek bernama William Hannah berusia 68 tahun dilaporkan meninggal setelah ia melalui perawatan medis.

Diketahui, kakek berusia 68 tahun dari Bolton, Inggris ini, dirawat di rumah sakit, Salford Royal setelah ditabrak mobil pada September tahun lalu.

Dia menderita luka serius, termasuk cedera otak traumatis, serta beberapa patah tulang.

Baca Juga : Sedang Kencing di Toilet, Alat Vital Pria Ini Diserang Ular Piton, Seperti Ini Kondisinya Kini

Meskipun sudah dirawat secara intensif, kondisinya terus memburuk hingga kahirnya ia dipindahkan ke unit perawatan kritis rumah sakit dan ditempatkan di ventilator.

Kemudian, Hannah juga diketahui menderita infeksi paru-paru.

Karenanya Dokter memutuskan untuk melakukan prosedur darurat, untuk membersihkan paru-paru dan meningkatkan pernafasannya.

Akan tetapi, peralatan yang dibawa belum sisiapkan secara penuh oleh petugas medis.

Seorang anggota staf perawat diminta oleh konsultan untuk mendapatkan beberapa garam dan sejumlah cairan yang dibutuhkan untuk dimasukkan ke dalam paru-paru.

Namun, karena kesalahan dalam komunikasi dan kesalahan label botol.

Baca Juga : 4 Langkah Cepat Bangkit Setelah Putus Cinta, Salah Satunya 'Bersihkan Mantan' dari Ruangan

Dokter diberikan campuran detergen yang biasa digunakan untuk membersihkan peralatan sebagai gantinya.

Cairan itulah yang kemudian digunakan untuk mencuci paru-paru kakek Hannah.

Menurut sebuah laporan penyelidikan internal, oleh Salford Royal Hospital, yang dilakukan dalam minggu-minggu setelah kematian.

Kelalaian medis sebagai akibat kesalahan itu ditemukan, kemudian, 'pencucian menyeluruh paru-paru kanan' juga dilakukan.

Selama 33 jam berikutnya, kondisi kakek Hannah terus memburuk dan dia mulai menunjukkan gejala sepsis dan kolaps kardiovaskular.

Hingga akhirnya ia dikatakan meninggal pada 16 September 2017 lalu.

Pengujian lebih lanjut saat ini sedang dilakukan untuk mencari tahu apakah kesalahan itu berkontribusi pada kematian kakek Hannah.

Investigasi juga dilakukan oleh koroner, dengan pemeriksaan yang akan dilakukan pada bulan Februari tahun depan.

Baca Juga : Sedang Kencing di Toilet, Alat Vital Pria Ini Diserang Ular Piton, Seperti Ini Kondisinya Kini

'Laporan insiden serius' oleh bos Salford NHS menyimpulkan beberapa faktor menyebabkan kesalahan.

Bunyinya: "Setelah penyelidikan, ditentukan bahwa instilasi tidak sengaja dari cairan yang salah ke paru-paru pasien disebabkan oleh sejumlah faktor manusia."

"Faktor-faktor ini termasuk troli yang tidak ditebar, gangguan oleh tugas-tugas penting lainnya, kurangnya komunikasi dua arah yang jelas, tidak ada label botol, pelatihan staf yang tidak memadai, dan kurangnya penilaian risiko COSHH."

"Dampak klinis dari kesalahan pada pasien tidak diketahui pada titik ini karena itu kami telah meminta laporan toksikologi independen untuk mendukung hasil patologi dan pemeriksaan koronial."

Orang-orang dan keluarga kakek Hannah mengatakan mereka 'terkejut dan marah' dan merasa seolah-olah dia telah dikecewakan.

Mereka telah menginstruksikan firma hukum JMW untuk penyelidikan lebih lanjut, terhadap kematian kakek Hannah.

Baca Juga : Tinggal di Pohon Selama 3 Hari, Pria Ini Bergegas 'Hadap Kiblat' Saat Mendengar Adzan