Find Us On Social Media :

'Tuhan Melindungi Saya', Keyakinan John Chau Untuk Menjamah Pulau Sentinel Meski Tahu Nyawa Taruhannya

By Afif Khoirul M, Minggu, 25 November 2018 | 20:30 WIB

 

Intisari-online.com - Pria muda Amerika John Chau dengan penuh keyakinan mengayuh kayaknya untuk menjamah pulau terisolasi Sentinel.

Keyakinannya sederhana, percaya Tuhan membantunya menghindari pihak berwenang untuk lolos dan bisa memasuki pulau paling berbahaya di dunia, Sentinel.

"Tuhan melindungi saya dan menyamarkan saya terhadap penjaga pantai dan angkatan laut," tulis John Allen Chau sebelum dia dibunuh pekan lalu di North Sentinel Island.

Melansir dari ABC News pada Sabtu (24/11/2018), John Chau adalah salah satu korban kegananasan suku kuno di pulau Sentinel.

Baca Juga : 6 Cara Lezat Bikin Kopi dengan Tambahkan Vitamin dan Antioksidan, Manfaatnya Luar Biasa!

Sebelum orang-orang berhasil memasuki Sentinel, kapal-kapal India mengawasi perairan sekitar pulau itu, mereka juga berusaha memastikan orang luar tidak akan menjamah pulau itu.

Akan tetapi nasib John Chau lain, ia berhasil lolos dari penjagaan ketat menuju Sentinel dan berhasil masuk ke pulau berbahaya itu.

Sampai di sana ia harus bertaruh nyawa ketika orang-orang Sentinel dengan 'buas' menunggunya.

Mereka bersiap melepaskan anak panaknya, untuk menghujam John Chau dan membuatnya berbalik arah untuk kembali.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Tapi, John Chau bukan orang yang pantang meyerah, ketika seorang anak muda menghujamnya dengan anak panah, justru anak panah ini menancap di alkitab yang dibawanya.

"Kenapa anak kecil harus menembakku hari ini?" tulisnya dalam catatannya, yang ditinggalkannya bersama para nelayan sebelum kembali keesokan paginya.

Ia kemudian kembali ke kapal sebelum akhirnya keesokan harinya kembali ke pulau Sentinel.

Keesokan John Chau kembali, ia tidak pernah tahu jika nyawanya akan berakhir hari itu juga, ia mendekati orang-orang Sentinel.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Para nelayan yang mendampinginya menyaksikan pemandangan memilukan, di mana John Chau dihujam dengan tombak, tubuhnya diseret dan dikubur dalam pasir.

Akhirnya lima nelayan dan teman Chau ditangkap setelah membantu Chau memasuki kawasan terlarang tersebut.

Chau sendiri berhasil memasuki pulau 'terlarang' ini dengan bantuan temannya dan membayar nelayan sebesar 325 dolar AS sekitar Rp4 juta.

Setelah para nelayan menyadari bahwa Chau telah terbunuh, mereka pergi ke Port Blair, ibu kota rantai pulau, tempat mereka menyampaikan berita itu kepada teman Chau, yang memberi tahu keluarganya.

Baca Juga : Mengatasi Masalah Disfungsi Ereksi hingga Penuaan Dini dengan Minum Susu Bawang Putih Setelah Makan Malam