Find Us On Social Media :

Dapat Serang Siapa Saja dari Berbagai Usia, Apa Sih 'Pembekuan Otak?'

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 24 November 2018 | 10:00 WIB

 

Intisari-Online.com- Pernahkah Anda mendengar istilah pembekuan otak yang dapat serang siapa saja dari berbagai usia sebelumnya?

Jika Anda pernah makan es krim, Anda mungkin tidak menganggapnya sebagai makanan pemicu rasa sakit.

Tetapi menikmati beberapa sendok pertama kudapan beku dengan tiba-tiba dapat menimbulkan rasa sakit yang tiba-tiba dan menusuk di dahi.

Rasa sakit ini adalah sensasi dingin saat minum es yang dikenal sebagai "pembekuan otak."

Baca Juga : Anda Perokok yang Sering Batuk? Cari Tahu Alasan dan Cara Mengobatinya!

Rasa sakit akibat pembekuan otak dapat dimulai dalam beberapa detik setelah terkena suhu dingin.

Intensitas rasa sakitnya ini pun memuncak dengan cepat dalam hitungan detik.

Dilansir dari Live Science, Selasa (20/11), pembekuan otak atau yang juga disebut "sakit kepala es krim", adalah fenomena umum yang mempengaruhi orang-orang dari segala usia.

Menurut Dr. Stephanie Goldberg, spesialis saraf dan sakit kepala di Tufts Medical Center di Boston, pemicu utama sakit kepala ini adalah paparan suhu yang sangat dingin.

Baca Juga : Waspada, Penggumpalan Darah Intai Wanita Hamil

Tidak hanya disebabkan pemicu internal, seperti memakan atau meminum makanan beku atau es, pembekuan otak juga disebabkan oleh pemicu eksternal, seperti cuaca dingin.

Ini terjadi jika Anda pergi ke luar tanpa topi pada hari yang dingin atau menyelam ke danau yang juga tak kalah dingin.

Pembekuan otak ini dimulai saat hawa dingin mengenai atap mulut atau bagian belakang tenggorokan.

Itu kemudian akan menstimulasi pembuluh darah dan saraf di daerah-daerah yang sensitif terhadap suhu ini.

Baca Juga : Menurut Ilmuwan, di Otak Bagian Inilah Pengalaman Spiritual dan Transendental Terjadi

Sebuah penelitian kecil yang dipresentasikan pada tahun 2012 menemukan bahwa peningkatan tiba-tiba aliran darah dan peningkatan ukuran arteri serebral anterior, pembuluh darah yang terletak di tengah otak di belakang mata, mungkin bertanggung jawab untuk rasa sakit pembekuan otak.

Studi ini menemukan bahwa ketika otak pasien berhenti, arteri akan menyempit dan mengurangi aliran darah, yang mungkin menyebabkan rasa sakit menghilang.

Para peneliti menduga bahwa peningkatan tekanan di dalam tengkorak, yang disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke kepala, itulah yang menyebabkan rasa sakit.

Penjelasan lain mengenai pembekuan otak yakni bahwa sensasi dingin mengaktifkan saraf penting di kepala dan wajah, yang dikenal sebagai saraf trigeminal.

Baca Juga : Gisel Gugat Cerai Gading: Ternyata Terlalu Mesra Saat Menikah Merupakan Salah Satu Penyebab Perceraian!

Setelah saraf trigeminal dipicu, pembuluh darah di dalam kepala akan mengencang sejenak dan menyempit dan kemudian dengan cepat melebar.

Akibatnya adalah terciptanya rasa sakit yang tiba-tiba.

GEJALA

Rasa sakit kepala singkat yang memuncak dalam 30 hingga 60 detik. Nyeri yang intens dan menusuk di dahi dan pelipis.

Nyeri yang hilang dalam beberapa detik hingga beberapa menit setelah dimulai.

Baca Juga : Kutil Sangat Mengganggu Penampilan, Bagaimana Bila Mengobatinya dengan Lemon?

"Biasanya, rasa sakit pembekuan otak paling sering terjadi di dahi dan kemudian dapat menyebar ke pelipis dan bagian belakang kepala," kata Goldberg.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki migrain akan lebih rentan terhadap pembekuan otak.

BAGAIMANA CARA MENCEGAHNYA?

Baca Juga : Rusia Luncurkan Pesawat Penghancur Kapal Induk Paling Mutakhir, Militer AS pun Makin Ketar-ketir

Rasa sakit dari pembekuan otak tidaklah berbahaya dan terjadi begitu cepat sehingga tidak perlu diobati.

Namun Anda bisa menyiasatinya dengan menjauhkan hawa dingin dari langit-langit mulut Anda.

Beberapa orang mengatakan bahwa meminum air hangat secara perlahan setelah rasa sakit dimulai dapat membantu menghentikan gejala pembekuan otak.

Atau Anda juga bisa melengkungkan sisi bawah lidah ke atap mulut hingga membawa kehangatan ke tempat sensitif ini.

Baca Juga : Waspada, Darah Beku Membunuh Satu dari Empat Orang di Seluruh Dunia