Find Us On Social Media :

Nekat Masuk ke Pulau Terlarang untuk Sebarkan Agama, Pria Ini Dibunuh Penduduk Suku yang Terkenal 'Buas'

By Mentari DP, Kamis, 22 November 2018 | 13:30 WIB

Melihat respon penduduk suku Sentinel Utara, banyak organisasi global, seperti Survival International yang berbasis di London, telah berkampanye untuk melindungi mereka.

"Penduduk suku Sentinel Utara telah menunjukkan berulang kali bahwa mereka ingin dibiarkan sendiri, dan keinginan mereka harus dihormati," kata Stephen Corry, ketua organisasi Survival International.

“Ada sejarah suku tersebut pernah diserang secara massal dan pada akhirnya mereka menetap di pulau tersebut.”

“Karenanya hanya sebagian kecil dari penduduk asli yang bertahan.”

“Inilah yang membuat mereka ketakutan terhadap orang luar. Kami sangat mengerti hal itu.”

Corry menambahkan, karena penduduk suku Sentinel Utara hidup terisolasi, berarti mereka cenderung tidak memiliki kekebalan terhadap beberapa penyakit umum, seperti flu dan campak.

Jika orang luar masuk ke lingkungan mereka dan menyebarkan penyakit tersebut, maka bisa saja p penduduk suku Sentinel Utara terinfeksi.

Sebab mereka tidak memiliki kekebalan. Hal ini berpotensi mengacam nyawa mereka.

Oleh karenanya, pada tahun 2017, pemerintah India mengatakan jika ada yang mengambil foto atau membuat video dari penduduk suku Sentinel Utara asli, maka mereka akan dihukum.

Tak main-main, hukumannya adalah hukuman penjara hingga tiga tahun.

Baca Juga : Cerai Boleh-boleh Saja, tapi Jangan Biarkan Anak Bak Layang-layang Oleng