Find Us On Social Media :

Paus Sperma Mati 'Mengandung' 5,9 Kg Sampah Plastik: Pria Asal Surabaya Ini Bisa Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar

By Intisari Online, Rabu, 21 November 2018 | 10:30 WIB

Berawal dari Mendaki Gunung

Dimas berkisah, tekadnya mengolah sampah muncul dari hobinya yang senang mendaki gunung. Keresahan pun muncul saat melihat banyak sampah plastik bertebaran di kawasan pegunungan.

Pada 2014, ia mencari informasi tentang tata cara mengolah sampah.

Saya ketemu teman namanya Jalaludin Rumi dia yang memberi tahu informasi tentang plastik itu bisa diolah dan saya coba menerapkan.”

“Pada 2014 saya melakukan percobaan dengan teori yang diberikan Jalaludin Rumi dan dari beberapa artikel yang saya baca akhirnya terbuatlah alat ini," tuturnya.

Ketekunannya membuahkan hasil. Bermodal informasi dari buku dan artikel, ia pun sukses membuat mesin pengolah sampah plastik dengan beragam ukuran.

Ia pun kemudian membentuk komunitas pencinta lingkungan bernama Get Plastic.

"Intinya mau belajar. Semua orang bisa. Saya ingin buktikan, walaupun saya tukang sablon tapi saya bisa," tuturnya.

Dimas dalam memanfaatkan potensi sampah plastik ternyata terpantau hingga ke luar negeri. Beberapa waktu lalu, ia didatangi seorang dari pemerintah Jepang yang menawarkan kerja sama agar karyanya dapat dikembangkan di Negeri Sakura.

"Kami dikunjungi perwakilan pemerintah Jepang dan mereka sangat tertarik dengan hasil minyak yang kami hasilkan.”

“Indonesia memang terkenal memiliki kandungan minyak di dalam plastik yang cukup tinggi dan cukup bagus.”

“Semua jenis plastik, LDPE dan ADPE itu tinggi sekali kandungan minyaknya. 80-85 persen punya kandungan minyak, sisanya residu berupa black carbon atau mikroplastik," tambahnya.

Namun, Dimas belum bisa memberi keputusan untuk menyepakati kerja sama. Ia khawatir, ikatan itu malah meredupkan tekad awalnya yang ingin memberi solusi masalah sampah di Indonesia.

"Kami belum ambil kesepakatan. Kami masih berpikir karena kalau bekerja sama dengan Jepang kami harus punya industri yang besar dan itu akan mempengaruhi nilai-nilai kepedulian kami kepada lingkungan," tuturnya.

Baca Juga : Sampah Plastik Berserakan di Car Free Day, #SayaPilihBumi pun Langsung Bergerak